KATADATA ? Pemerintah masih berharap Chevron bisa memberikan sumbangan produksi minyak paling besar untuk Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi minyak Chevron tahun ini sebesar 300.000 barel per hari (bph).
Dengan target tersebut, artinya pemerintah masih mengandalkan Chevron untuk mengejar target lifting minyak tahun ini. Chevron ditargetkan dapat menyumbang 36,4 persen dari target lifting minyak yang disepakati pemerintah dan DPR dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 sebesar 825.000 bph.
(Baca: Chevron Tak Bisa Produksi, Negara Terancam Rugi Rp 64 Triliun)
Untuk memastikan target ini tercapai Menteri ESDM Sudirman Said dan pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas I Gusti Nyoman Wiratmadja menyempatkan waktu mengunjungi Lapangan Duri, Riau, yang dioperasikan oleh PT Chevron Pacific Indonesia.
?Lapangan Duri salah satu lapangan yang menghasilkan minyak dengan kontribusi yang besar di Indonesia. Tujuan kunjungan adalah meninjau persiapan produksi mereka tahun 2015, karena target kami tetap tinggi untuk Chevron yaitu sekitar 300.000 barel per hari," ujar Sudirman dalam keterangannya, Jumat (13/2)
Saat ini Chevron sedang mengalami satu tekanan karena kasus-kasus hukum seperti kasus bioremediasi. Kasus ini bukan hanya berdampak pada karyawan mengalami, tetapi juga berakibat perusahaan tidak berani mengambil keputusan.
Dalam kunjungan tersebut Sudirman mengaku ingin mendengar langsung masalah-masalah yang dihadapi Chevron. Kedatangannya ke Chevron juga diharap bisa memberi motivasi agar karyawan dan perusahaan tersebut bisa kembali melakukan operasinya secara normal.
Dari kunjungan tersebut, Sudirman mengaku banyak mendapat penjelasan mengenai inovasi, efisiensi dan penghematan lainnya, dan penyederhanaan prosedur yang dilakukan perusahaan tersebut. Chevron menyebut program tersebut adalah Lean Sigma Program.
Berkat Lean Sigma, Chevron bisa menghemat sampai US$ 400 juta dari total cost recovery US$ 2,5 milyar. ?Siginifikan dan lumyan besar juga. Tahun ini juga saya rasa mereka akan meneruskan program seperti ini juga?, ujar Sudirman.
Lapangan Duri di Riau merupakan andalan produksi minyak dan gas bumi nasional. Dalam mengoptimalkan produksi minyak dan gasnya, pihak Chevron selaku operator telah menerapkan berbagai teknologi, salah satunya teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).
Teknlogi EOR yang diterapkan di Lapangan North Duri Area 12 merupakan yang terbesar di dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chevron, penerapkan teknologi EOR ini terbukti mampu memperpanjang usia produksi lapangan dan meningkatkan angka pemulihan produksi minyak hingga lebih dari tiga kali lipat.