Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan Jumat (14/8) seiring tumbuhnya kepercayaan pelaku pasar terhadap permintaan bahan bakar yang meningkat. Meskipun pandemi corona masih menekan ekonomi dunia.
Mengutip Bloomberg pada hari ini pukul 07.45 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2020 naik 0,27 persen menjadi US$ 45,08 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman September 2020 naik 0,24 persen menjadi US$ 42,34 per barel.
"Situasinya mulai membaik, namun dinamika pasar masih kurang bagus. Pasar masih kelebihan pasokan," ujar Robert Yawger, Director of Energy Futures di Mizuho Securities seperti dikutip dari Reuters, pada Jumat (14/8).
Harga minyak pada pekan ini telah meningkat seiring penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar pada pekan lalu. Di sisi lain, produksi kilang mulai menggeliat dan permintaan produk minyak meningkat.
Meski begitu, International Energy Agency atau IEA memangkas perkiraan permintaan minyak tahun ini. Lembaga tersebut menyebut konsumsi minyak global sepanjang 2020 bakal turun 8,1 juta barel per hari karena pembatasan perjalanan.
Sedangkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memproyeksi permintaan minyak dunia akan turun 9,06 juta barel per hari pada tahun ini. Penurunan itu lebih dalam dari penurunan 8,95 juta barel per hari seperti perkiraan pada bulan lalu.
"Rilis OPEC atau IEA tak tidak banyak berpengaruh pada pasar minyak yang fokus pada rumusan kesepakatan stimulus Amerika Serikat,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.
Selain itu, investor juga mengamati hubungan AS-Tiongkok yang janggal menjelang pembicaraan perdagangan pada 15 Agustus 2020. Di sisi lain, Menteri Energi Rusia Alexander Novak tidak mengharapkan keputusan tergesa-gesa mengenai pengurangan produksi antar negara OPEC dan sekutunya yang disebut OPEC +.
OPEC+ bakal bertemu pada pekan depan untuk membahas upaya menyeimbangkan pasar minyak global. Pada bulan lalu, OPEC + mengurangi pemotongan menjadi sekitar 7,7 juta barel per hari hingga Desember 2020 dari kesepakatan sebelumnya sebesar 9,7 juta barel per hari. Hal itu mencerminkan peningkatan bertahap dalam permintaan minyak global.