Upaya Terakhir Chevron Tingkatkan Produksi Migas Blok Rokan Tahun Ini

Agung Samosir|KATADATA
Ilustrasi, Chevron. Chevron bakal mengebor Blok Rokan pada tahun ini untuk meningkat produksi sebelum alih kelola ke Pertamina pada 2021.
2/9/2020, 20.30 WIB

Chevron Pacific Indonesia berencana mengebor Blok Rokan pada tahun ini. Kegiatan tersebut merupakan upaya terakhir perusahaan untuk meningkatkan produksi minyak, sebelum alih kelola ke Pertamina pada 2021.

Pemerintah bersama Chevron menargetkan mencapai kesepakatan investasi Blok Rokan pada pekan ini. Pasalnya, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu telah menyelesaikan proses audit lingkungan.

"Audit lingkungan sudah selesai. Perhitungan dana untuk itu juga sudah disetujui, sebentar lagi HOA (Head of Agreement) disetujui," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Purbaya Yudhi Sadewa, kepada Katadata.co.id, Rabu (2/9).

Jika HoA telah ditandatangani, kata Purbaya, Chevron dapat langsung menjalankan rencana pengeboran Blok Rokan. Ia memastikan jika pengeboran bakal dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dicanangkan sebelumnya yakni pada November 2020.

"Rasanya sih jadwalnya tidak bergeser," kata dia.

Lebih lanjut, Purbaya mengatakan investasi Chevron sangat penting untuk kelangsungan produksi Blok Rokan. Apalagi, Pertamina bakal ambil kelola blok tersebut pada tahun depan. 

Sebelumnya, SKK Migas menyatakan Chevron akan memulai pengeboran di Blok Rokan pada tahun ini. Adapun nilai investasi kegiatan tersebut mencapai US$ 152 juta atau setara Rp 2,38 triliun.

Wakil Kepala SKK Migas Fataryani Abdurrahman menjelaskan nilai investasi tersebut dihitung ketika harga minyak tinggi. Dengan kondisi harga minyak yang berfluktuatif seperti sekarang ini, ia berharap nominal investasi dapat berubah.

"Mudah-mudahan dengan kondisi sekarang, investasi bisa kurang," kata Fatar beberapa waktu lalu.

SKK migas pun telah mengkaji beberapa skenario investasi pengeboran Blok Rokan dengan memperhitungkan beragam besaran harga minyak. Dana investasi yang akan disediakan oleh Chevron itu akan dikembalikan oleh pemerintah dengan skema kontrak cost recovery.

Fatar mengatakan Chevron berencana mengebor 11 sumur baru pada November 2020. Kemudian, Chevron melanjutkan pengeboran 93 sumur baru dan 11 sumur konversi menjadi sumur produksi pada tahun depan.

Berdasarkan perhitungan SKK Migas, 11 sumur yang akan dibor pada tahun ini bisa mendongkrak kenaikan produksi 3.000 barel minyak per hari (bopd). Sedangkan pengeboran sumur pada 2021 dapat menambah produksi 9.000 bopd.

Reporter: Verda Nano Setiawan