Kementerian ESDM menaikkan harga jual bahan bakar gas (BBG) untuk sektor transportasi sebesar Rp 1.400 dari sebelumnya Rp 3.100 menjadi Rp 4.500 per liter setara premium (lsp) per 1 Mei 2022.
Kepala Humas PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Krisdyan Widagdo Adhi, dampak kenaikan harga BBG sesuai kebijakan pemerintah cukup berdampak baik dalam memperbaiki keekonomian badan usaha yang mendistribusikan BBG disektor transportasi.
Dia menambahkan, kenaikan harga BBG juga berdampak baik untuk iklim bisnis BBG dan pemanfaatan diversifikasi energi bagi sektor transportasi, walaupun secara konsolidasi volume gas untuk sektor ini menyumbang angka yang kecil sekitar 0,14% atau sekitar 36 ribu MMBTU/bulan dari keseluruhan distribusi gas PGN secara nasional.
"Pelanggan BBG PGN di sektor transportasi sekitar 2.000 pelanggan per hari yang didominasi oleh taksi, angkot, bus, dan bajaj," kata Dodo kepada Katadata.co.id, Kamis (12/5).
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) pun memastikan tarif layanan bus tidak akan mengalami kenaikan usai kenaikan harga BBG) untuk sektor transportasi menjadi Rp 4.500 per liter setara premium (lsp).
Kepala Departemen Komunikasi Korporasi dan CSR Transjakarta, Iwan Samariansyah, mengatakan tarif layanan Bus Transjakarta akan tetap di harga Rp 3.500. Ia juga mengatakan bahwa regulasi kenaikan tarif merupakan wewenang dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
Iwan menambahkan, umumnya saat ada perubahan regulasi yang menyangkut Transjakarta, Dishub DKI Jakarta akan memanggil Transjakarta untuk melakukan koordinasi. Namun, hingga saat ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini belum menerima panggilan dari Dishub DKI Jakarta.
"Biasanya kita juga diajak bicara juga, diajak sama-sama menghitung beban operasioanal yang ada. hanya saja kalau terkait dengan kenaikan BBG ini kebetulan jumlah armada kami yang berbahan gas relatif sedikit. sampai saat ini belum ada panggilan dari Dishub Povinsi," kata Iwan kepada Katadata.co.id Kamis (12/5), pagi.
Adapun kenaikan harga BBG tentu saja berdampak pada biaya operasional, namun angka yang ditimbulkan dirasa tidak terlalu signifikan. Saat ini, Transjakarta mengoperasikan 2.000 bus yang 52 di antaranya menggunakan BBG. "Yang berbahan bakar gas itu 52 unit dari 2.000-an bus yang kami miliki, 30 unit itu bus listrik," sambung Iwan.
Keputusan naiknya harga jual BBG tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 82 Tahun 2022 tentang Harga Jual Bahan Bakar Gas yang digunakan untuk Transportasi.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif menetapkan harga jual bahan bakar gas yang digunakan untuk transportasi pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebesar Rp4.500 untuk tiap satu Liter Setara Premium (lsp) termasuk pajak-pajak.