Australia Akan Batasi Ekspor Gas untuk Hindari Krisis Pasokan

Katadata
Ilustrasi pengolahan gas alam cair
1/8/2022, 21.52 WIB

Australia tengah menjajaki pembatasan ekpor gas alam cair (LNG) usai mereka melihat potensi ancaman kekurangan pasokan dan peluang lonjakan harga di tahun depan.

Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) memperingatkan adanya kebutuhan gas tambahan untuk mengimbangi penurunan produksi di wilayah lepas pantai timur. Daerah tersebut merupakan permukiman padat penduduk bagi hampir 90% populasi Australia.

"Laporan gas terbaru kami menemukan bahwa kondisi pasar gas di pantai timur telah memburuk secara signifikan," kata Ketua ACCC Gina Cass-Gottlieb, dikutip dari Reuters pada Senin (1/8).

ACCC menemukan bahwa eksportir LNG cenderung menarik lebih banyak gas dari pasar domestik ketimbang jumlah gas yang dipasok eksportir. Komisi memperkirakan ada selisih kekuarangan 56 petajoule yang setara dengan 10% dari permintaan atau 14 kargo LNG. Guna memperpendek jarah selisih tersebut, komisi juga mendorong eksportir LNG untuk segera meningkatkan pasokan mereka ke pasar domestik.

Sementara itu,  Menteri Sumber Daya Madeleine King mengatakan dia akan berkonsultasi dengan eksportir LNG dan mitra dagang Australia sebelum membuat keputusan pada Oktober. Putusan itu dapat memengaruhi pasokan dan harga bahan bakar global pada 2023 yang saat ini sudah ada gangguan pasokan gas akibat perang di Ukraina. Pembatasan ekspor gas kemungkinan besar akan berdampak pada usaha patungan LNG Gladstone yang dipimpin oleh Santos Ltd, TotalEnergies SA, Korea Gas Corp dan Petronas Malaysia.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu