Harga Batu Bara Anjlok Lebih dari 50%, Ekspor dari Indonesia Naik

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022).
26/5/2023, 09.55 WIB

Analis memperkirakan indeks harga batu bara Newcastle berada di kisaran mencapai $175-$212 per ton tahun ini. Angka tersebut turun lebih dari 50% dibandingkan harga tertinggi tahun lalu yang mencapai US$ 440 pada September 2022.

Tahun lalu, sanksi hukuman negara barat terhadap Rusia mendorong pembeli Eropa untuk membayar mahal bahan bakar pembangkit listrik. Hal itu membuat biaya energi global melonjak. Rusia adalah pemasok batu bara dan gas alam terbesar di Eropa sebelum perang.

Namun, harga batu bara diperkirakan berada dalam kisaran yang lebih ketat tahun ini. Kepala eksekutif perusahaan analitik DBX Commodities yang berbasis di London, Alexandre Claude, berharap volatilitas yang lebih rendah pada 2023 dibandingkan tahun lalu karena arus perdagangan telah stabil.

Berikut perkembangan harga batu bara Newcastle dalam 14 hari terakhir, seperti tertera dalam grafik.

Argus Consulting memperkirakan ekspor batu bara global naik 4,4% tahun ini, dengan impor ditetapkan naik 5%. Cina terlihat meningkatkan impor sebesar 11%. Sementara ekspor Australia naik 9,4% setelah menurun selama tiga tahun berturut-turut.

Eropa Tak Lagi Jadi Penentu

Ketua Asosiasi Batubara Dunia sekaligus Kepala Eksekutif Sumber Daya Thungela Afrika Selatan, July Ndlovu, mengatakan peran tidak proporsional Eropa dalam menentukan harga batu bara telah berakhir.

"Ke depan, apa yang terjadi dengan Cina dan India akan mendorong fundamental energi, karena di situlah pertumbuhan dan permintaan energi," kata Ndlovu dikutip dari Reuters, Jumat (26/5).

Westpac Australia mengatakan bulan ini mereka mengharapkan patokan Newcastle rata-rata $193 per ton selama sembilan bulan yang berakhir Desember 2023. Sementara Citi (C.N) mengatakan pada bulan April mereka memperkirakan indeks rata-rata $175 selama 9-12 bulan. Kepala ekonom Australia memperkirakan harga patokan Newcastle rata-rata $212 tahun ini.

"Kami memperkirakan harga batu bara termasuk tolok ukur Newcastle akan tetap didukung sebagian besar karena biaya produksi yang lebih tinggi untuk penambang batu bara," kata Claude dari DBX, menjelaskan mengapa harga kemungkinan tidak kembali ke tingkat pra-invasi, pra-pandemi.

Ekspor Indonesia Naik

Eksportir utama Indonesia dan Australia diperkirakan akan meningkatkan pengiriman untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi dari India dan sebagian Asia Tenggara. Pasokan itu menutupi sedikit penurunan pengiriman dari tempat lain termasuk Rusia.

Kantor kepala ekonom Australia memperkirakan pasokan dari Australia melonjak 7,8% dan ekspor Indonesia naik 2,4%. Sementara impor dari Asia naik 2,3% menjadi 852 juta ton dan pengiriman ke Eropa turun lebih dari 15%. Ekspor dari Rusia diperkirakan akan lebih rendah. 

Namun demikian, produksi batu bara diperkirakan terganggu pola cuaca El Nino. Anjloknya harga gas alam juga diperkirakan akan membantu peralihan Eropa dari batu bara tahun ini.

Di sisi lain,  indikasi pemulihan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan di Cina dapat berdampak lebih besar pada harga. Meskipun negara tirai bambu tersebut meningkatkan impor batu bara tahun ini.

"Stabilitas harga mungkin akan didorong oleh bagaimana pemerintah pusat Cina memutuskan kebijakan energi mereka," kata Ketua WCA Ndlovu.