Erick Thohir Soal Caplok Saham Vale: Bukan Saya Anti Investasi Asing

ANTARA FOTO?REUTERS/Yusuf Ahmad/File Ph
Yusuf Ahmad/File Photo Truk-truk membawa bijih nikel mentah di dekat Sorowako, Sulawesi, Indonesia, 8 Januari 2014
Penulis: Lavinda
14/8/2023, 19.27 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan kebijakan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk dilakuan bukan karena dirinya anti dengan investasi asing. Dia juga berharap proses divestasi saham perusahaan tambang nikel itu segera rampung.

"Itu proses b to b (business-to-business Vale Indonesia dan MIND ID) yang kami harapkan bisa rampung sesegera mungkin. Angkanya berapa ya, kami ikut saja," ujar Erick kepada awak media usai menghadiri acara Forum Sinergi BUMN-Swasta di Jakarta seperti dikutip Antara, Senin (14/8).

Ia mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dapat membuat kebijakan terkait divestasi saham Vale Indonesia ini yang menguntungkan semua pihak.

"Kalau tentu Freeport yang kerja sama internasional dan BUMN itu harus relinquish (melepas porsi saham). Dari sektor swasta banyak pemilik tambang juga relinquish. Mohon maaf, bukan saya anti dengan investasi asing, ini kan kebijakan, harus relinquish. Kami harus ada transparansi kebijakan," kata Erick.

Ia mengatakan Menteri ESDM Arifin Tasrif juga mendukung divestasi saham Vale Indonesia tersebut. "Alhamdulillah, Pak Menteri ESDM sangat mendukung dan tentu kembali kebijakannya di beliau, kami tunggu saja," katanya.

Sebelumnya, Arifin mengungkapkan bahwa divestasi saham Vale Indonesia dalam tahap finalisasi.

"Tinggal penyelesaian, sekarang tinggal b to b saja mengenai divestasi," kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8).

Arifin mengatakan bahwa Vale Indonesia akan melakukan divestasi saham sebesar 14% kepada MIND ID.

"Dulu kan sudah didivestasi 40%, sekarang 14% lagi, jadi totalnya 54%," ungkap Arifin.

Sebelumnya, Arifin mengatakan pada dasarnya Vale Indonesia hanya perlu melakukan divestasi sebesar 11% saham untuk memenuhi syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), yakni minimal 51% saham kepada investor nasional atau pemerintah.

Pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79%. Berikutnya, MIND ID dengan kepemilikan 20%, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03%. Sedangkan, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18%.