PT PLN (Persero) dan ACWA Power dan PT Pupuk Indonesia akan membangun Integrated Green Hydrogen dan Green Ammonia di Indonesia. Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 – 6 September 2023.
Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam business matching ketiga perusahaan akan membahas lebih detail lagi timeline pembangunan proyek.
Ketiga perusahaan juga akan mendetailkan aspek teknis, legal, komersial, hingga risiko.
“Lewat forum ini, nantinya PLN, ACWA dan Pupuk Indonesia akan mematangkan rencana pembangunan proyek secara detail. Kerja sama ini tidak hanya akan mengembangkan ekosistem bisnis energi, tetapi juga mendorong perekonomian nasional,” kata Darmawan, dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/9).
Kerja sama yang sudah memasuki tahapan Joint Development Study Agreement (JDSA) ini merupakan pilot project terbesar di Indonesia. Kerja sama ini akan menghasilkan lebih dari 30 ribu ton hidrogen dan menyerap investasi hingga USD1,35 miliar.
Hal ini juga merupakan langkah nyata kehadiran BUMN dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
Terletak di Jawa Timur, pabrik hidrogen ini juga akan mengembangkan hilirisasi energi berupa green ammonia dan green hydrogen yang bisa diserap oleh industri pupuk.
Sedianya, pada 2025 – 2026 mendatang proyek ini akan masuk dalam tahap pembangunan dan ditargetkan tahun 2027 sudah mulai beroperasi.
PLN memastikan akan terus mempercepat proyek transisi energi untuk bisa mencapai target NZE di tahun 2060 mendatang. PLN membuka kolaborasi aktif semua pihak untuk bisa bersama merealisasikan proyek energi bersih di Indonesia.