Pabrik Baterai Listrik Perdana RI Ditargetkan Beroperasi Februari 2024

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listriknya di stasiun pengisian baterai listrik di Kuningan, Jakarta, Senin (30/5/2022).
2/9/2023, 14.03 WIB

Pabrik baterai kendaraan listrik hasil kerja sama LG Energy Solution (LGES) dan Hyundai Group di Karawang, Jawa Barat bakal beroperasi pada Februari 2024. Pabrik yang diberi nama ‘Proyek Omega’ itu memiliki kapasitas produksi produksi fase pertama sebesar 10 giga watt hour (GwH) dengan menghasilkan lebih dari 160.000 unit baterai mobil listrik.

Fasilitas produksi baterai kendaraan listrik itu memiliki nilai investasi sebesar US$ 1,1 miliar atau setara Rp 16,3 triliun untuk fase pertama. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan capaian itu sejalan dengan tren investasi mineral masa depan yang mengacu pada pembangunan fasilitas dan infrastruktur penunjang kendaraan listrik. 

"Dengan peningkatan pesat investasi kendaraan listrik, bukan lagi investor datang untuk mengeruk kekayaan alam dan menguasai nilai tambahnya. Sementara rakyat kita hanya menjadi penonton," kata Bahlil memberikan paparan di ASEAN BAC Indonesia’s Summit Week 2023 di Hotel Sultan Jakarta pada Sabtu (2/9).

Lebih jauh Bahlil mengatakan arah Investasi ekstraktif sumber daya mineral domestik nantinya akan terintegrasi dari sektor hulu pertambangan menuju pengembangan kendaraan listrik di sektor hilir. Selain memproduksi baterai untuk kendaraan listrik, pabrik baterai tersebut juga akan membuat baterai khusus untuk energi penyimpanan atau battery energy storage system (BESS). 

Produksi baterai khusus merupakan sebagai infrastruktur pendukung transisi energi di Indonesia. Satu di antaranya menjadi fasilitas untuk mengurangi intermiten pada pembangkit listrik energi terbarukan.

Pada kesempatan tersebut, Bahlil memaparkan laju investasi kendaraan listrik di wilayah Asia Tenggara meningkat menjadi US$ 18,1 miliar pada 2022, naik 570% dari tahun sebelumnya.

"Pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan di ASEAN dapat berjalan beriringan dengan transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam," ujar Bahlil.

PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID menyampaikan bahwa fase dua ekspansi pabrik baterai listrik Karawang akan berjalan pada 2030 dengan kapasitas tambahan 15 GwH sampai 20 GwH. Secara total, pabrik tersebut berpotensi sanggup menghasilkan memproduksi baterai sebesar 30 GwH.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengatakan besaran daya listrik tersebut melebihi kebutuhan setrum nasional yang berada di angka 25 GwH. Adapun MIND ID turut masuk ke dalam bisnis produksi baterai listrik dan kendaraan listrik melalui Indonesia Battery Corporation atau IBC. 

IBC merupakan holding pabrik baterai listrik Indonesia yang terdiri dari MIND ID melalui PT Antam dan Inalum, Pertamina, serta PLN. MIND ID memegang 25% saham IBC.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu