ESDM Telah Kantongi Data 333 Ribu Calon Penerima Rice Cooker Gratis

ANTARA FOTO/Andri Saputra/foc.
Pekerja menata alat masak nasi listrik atau rice cooker yang dijual di salah satu tokoh di Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (12/10/2023).
Penulis: Mela Syaharani
15/11/2023, 17.39 WIB

Pemerintah akan membagikan 500 ribu unit rice cooker gratis yang ditargetkan rampung didistribusikan ke seluruh Indonesia hingga akhir Desember 2023. Hingga 14 November 2023, Kementerian ESDM telah mengantongi data 333 ribu calon penerima.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengatakan program pembagian alat masak listrik (AML) masih dalam proses. Dia menyebut pada minggu ini akan diadakan penetapan calon penerima program rice cooker gratis.

“Itu kita harapkan Minggu ini sudah, dan setelah itu nanti akan ada pengadaan, baru nanti pengiriman,” kata Jisman saat ditemui di Gedung DPR RI selepas Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII pada Rabu (15/11).

Jisman menyampaikan penyaluran rice cooker dari pemerintah kepada masyarakat penerima akan dilakukan pada bulan Desember mendatang. “Ini masih lagi divalidasi dan verifikasi di lapangan. Supaya begitu nanti beres, sudah ada by name by address, dan sudah langsung bisa dikirimkan,” kata dia.

Dia menjelaskan pada program ini tidak menggunakan sistem lelang untuk jenis produk rice cooker yang dibagikan melainkan memakai patokan e-katalog oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Hingga saat ini Jisman mengungkap belum ada perusahaan yang ditetapkan sebagai penyedia rice cooker. “Belum ada. Tapi data penerima dari desa itu sudah ada, calon penerima,” ujarnya sembari menambahkan bahwa 500 ribu unit rice cooker ini rencananya akan disalurkan pada Desember.

Sebagai informasi, peraturan mengenai program pembagian rice cooker gratis ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023, sebagai landasan hukum program pembagian penanak nasi listrik atau rice cooker gratis yang dimulai tahun ini.

Melalui program ini pemerintah akan membagikan 500 ribu unit rice cooker secara percuma yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi listrik sebesar 140 gigawatt-jam (GWh) serta menghemat penggunaan LPG sekitar 29 juta kilogram (kg) atau sekitar 9,7 juta tabung 3 kg.

Kementerian ESDM menulis, program ini bertujuan untuk menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal dan berkelanjutan. Selain itu juga untuk mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih.

“Kita perlu meningkatkan permintaan listrik sekaligus mengganti LPG. Pemerintah sedang melakukan program substitusi LPG yang digantikan dengan pengadaan AML dan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas),” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (3/11).

Arifin mengungkapkan, dengan adanya program pembagian AML ini dapat memberi dampak positif bagi sektor industri dalam negeri. “AML ini nanti juga akan menumbuhkan industri dalam negeri untuk bikin kompor listrik,” ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani