Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana karbon dioksida (CO2) di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina kembali mengimplementasikan teknologi carbon capture utilization and storage (CCUS) di lapangan lainnya, yaitu Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
Capaian CCUS di Lapangan Sukowati merupakan hasil studi bersama antara Pertamina, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC), dan Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX).
Program penangkapan dan pemanfaatan CO2 ini ditandai dengan peresmian injeksi perdana CO2 di Lapangan Sukowati menggunakan metode huff & puff. Sebanyak 500 ton CO2 diinjeksikan ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama tujuh hari. Penerapan teknologi CCUS ini dapat meningkatkan produksi lapangan melalui penerapan CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR).
Senior Vice President Research and Technology Innovation Pertamina Oki Muraza mengatakan, injeksi CO2 ini akan memvalidasi teknologi EOR secara spesifik. “Tujuan injeksi CO2 di lapangan kedua Pertamina ini adalah untuk mengkaji efek CO2 EOR dan penyimpanan CO2 dalam formasi bawah permukaan untuk lapangan migas,” katanya dalam siaran pers, dikutip Jumat (8/12).
Hasil kajian ini juga dapat diterapkan di lapangan-lapangan Pertamina lainnya yang sedang aktif melakukan kegiatan studi CO2-EOR. Hal ini akan mendukung capaian target 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030.
Senada, Direktur Pengembangan & Produksi PT Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi menyampaikan saat diimplementasikan penuh, CCUS Lapangan Sukowati akan menggunakan CO2 dari Lapangan Jambaran Tiung Biru, Bojonegoro.
“Harapannya, hasilnya bisa dievaluasi dan dilanjutkan ke tahap implementasi penuh dengan sumber CO2 dari Jambaran Tiung Biru. Dengan inovasi CO2-EOR, diharapkan bisa mendorong peningkatan produksi (Lapangan) Sukowati,” jelasnya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji menyambut positif penerapan teknologi CCUS ini. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang CCUS.
“Lapangan Sukowati akan jadi contoh di masa depan dengan kapasitas CO2 yang besar. Kita berharap pelaksanaan CCUS di Sukowati bisa berhasil dan dapat menjadi pembelajaran pengembangan CCUS di lapangan lainnya,” ungkap Tutuka.
Pertamina berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk pengembangan teknologi carbon capture and storage (CCS)/CCUS di seluruh Indonesia.
Selain di Lapangan Sukowati, Pertamina juga tengah mengembangkan program CCS/CCUS di tujuh lokasi lainnya, yaitu di Sumatra bagian tengah, Sumatra Selatan, Asri Basin, Jatibarang, Gundih, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah.