Harga BBM Naik Juli? Kemenkeu: Tidak Ada Pembahasan dengan ESDM
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan tidak ada pembahasan dengan Kementerian ESDM terkait kenaikan harga BBM bulan depan. Pemerintah sebelumnya telah memutuskan bahwa akan menahan harga BBM sejak Februari hingga Juni ini.
“Sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM dengan Kementerian ESDM,” kata Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Juni 2024 pada Kamis (27/6).
Isa mengatakan pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dunia saat ini. Sebab meski terjadi peningkatan kurs yang cukup signifikan, namun untuk harga minyak mentah Indonesia atau ICP masih sesuai prediksi.
“Jadi kamu belum terlalu mendapat tekanan dari sisi ICP, namun dari sisi kurs mulai dapat tekanan untuk subsidi BBM,” ujarnya.
Meski mulai tertekan, namun Isa menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani cukup bersyukur sebab angka konsumsi BBM masih bisa sedikit dikendalikan sehingga jumlahnya lebih rendah dari tahun lalu.
“Ini juga yang terus menerus perlu kita lakukan secara keseluruhan, subsidi masih bisa kami pantau dalam rentang yang sudah disiapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN,” ucapnya.
Terlebih, pemerintah dan DPR telah menyepakati bahwa subsidi BBM dalam APBN bersifat fleksibel, agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan subsidi.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah akan tetap menahan harga jual BBM hingga Juni mendatang. Meski begitu harga kemungkinan akan dievaluasi pada Juni dengan mempertimbangkan pergerakan harga minyak dunia.
“Kira-kira Juni lah kami akan lihat. Karena harga minyak dunia sudah hampir US$ 83 per barelnya ya,” ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (8/3).
Arifin mengatakan akan ada perhitungan khusus bagi Pertamina karena telah menahan harga BBM untuk mengurangi kemungkinan tergerusnya pendapatan Pertamina. “Ya kan nanti ada hitungannya,” ujarnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa langkah pemerintah menahan harga BBM dan tarif listrik hingga pertengahan tahun ini adalah untuk memastikan perekonomian masyarakat tetap tumbuh.
“Jadi BBM kita jaga hari ini untuk memastikan ekonomi rakyat tetap tumbuh, ekonomi Indonesia tetap tumbuh, beban di rakyat hari ini harus kita jaga,” ujar Erick di Jakarta, Senin (4/3).