Tak Berubah Sejak 2017, PLN Naikkan Tarif Listrik di Batam hingga 9%
Kementerian ESDM menetapkan penyesuaian tarif listrik PLN Batam yang tak berubah sejak 2017. Kenaikan tarif listrik PLN Batam berkisar antara 6,00-9,83% hanya menyasar 11 dari 23 golongan pelanggan.
Golongan yang terkena penyesuaian tarif listrik ini meliputi rumah tangga mampu, bisnis dan industri menengah, serta pemerintah. Kementerian ESDM menyebut, hal ini disebabkan terjadinya perubahan parameter makro ekonomi kurs, inflasi, dan harga energi primer terkini.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengatakan bahwa parameter ekonomi makro yang digunakan untuk tariff adjustment triwulan III 2024 telah berubah signifikan dari asumsi ekonomi 2017.
“Perubahan tersebut diantaranya kurs sebesar Rp 15.656,22/US$ dari Rp 13.300, harga gas sebesar US$ 6,39/MMBTU dari US$ 5,8 USD, dan harga batubara sebesar US$ 65,90/ton dari US$ 58,” kata Jisman dalam siaran pers, dikutip Senin (1/7).
Kementerian ESDM menyampaikan pemerintah sangat berhati-hati dalam menerapkan tariff adjustment dengan tetap menjaga daya saing industri di Batam sehingga sebagian golongan tarif Batam masih di bawah biaya pokok penyediaan tenaga listrik.
“PLN Batam dituntut untuk lebih mandiri karena tidak menerima subsidi dan kompensasi dari pemerintah sebagaimana yang diterapkan pada PT PLN (Persero),” ujarnya.
Tarif tenaga listrik golongan pelanggan rumah tangga 450 VA & 900 VA dan pelanggan sosial s.d. 2.200 VA diberlakukan sama dengan tarif nasional yang mendapat subsidi dari Pemerintah, maka selisih biaya pokok penyediaan tenaga listrik dengan tarif yang seharusnya dibayar konsumen menjadi tanggungan PLN Batam.
“Melalui implementasi tariff adjustment tersebut, PLN Batam memperoleh margin sebesar 3,04% yang sebelumnya masih negatif,” ucapnya.
Jisman mengatakan hal ini dapat lebih mendorong PLN Batam meningkatkan keandalan dan pelayanan kepada masyarakat, dan dia meminta PLN Batam meningkatkan efisiensi operasional.
“Kami tetap meminta PLN Batam dapat meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat menjaga keberlangsungan penyediaan usaha listrik di Batam,” kata dia.