Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P) resmi memulai aliran gas atau onstream perdana dari Proyek West Belut di wilayah kerja B Laut Natuna Selatan pada Rabu (11/9). Lingkup kerja Proyek West Belut meliputi pembangunan platform kepala sumur dengan kapasitas produksi gas sebesar 55 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Pipa bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 12 km yang menghubungkan platform West Belut dengan pipa South Belut yang sudah ada. Selain itu, proyek ini juga mencakup modifikasi pada fasilitas Central Processing Platform di North Belut.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, proyek dengan total investasi US$ 84 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap efek berganda hulu migas.
“Selain itu, estimasi penerimaan negara dari proyek ini sebesar US$ 41,7 juta atau Rp 641,2 miliar yang akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendapatan negara," kata Dwi dalam siaran pers, Rabu (11/9).
Proyek West Belut ini pertama kali ditemukan pada akhir 2020 dan berhasil onstream lebih cepat dari target awal, yakni Oktober 2024. “Keberhasilan ini menghasilkan capaian signifikan dalam waktu yang relatif singkat, dan saya harap akan diikuti dengan proyek proyek lainnya,” katanya.
Fasilitas West Belut mengadopsi teknologi ramah lingkungan dengan platform tidak berawak yang menggunakan tenaga surya 100%. Dwi menyebut, penerapan tenaga surya ini merupakan salah satu contoh inovasi yang kami dorong di industri migas. “Kami harap langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi proyek-proyek migas lainnya di Indonesia," ucapnya.
Proyek West Belut termasuk satu dari 15 proyek yang ditargetkan onstream pada tahun ini. Selain West Belut, SKK Migas melaporkan terdapat delapan proyek migas lainnya yang telah onstream selama semester I 2024.
Dwi mengatakan, SKK Migas berharap seluruh proyek yang ditargetkan dapat onstream pada 2024, terutama untuk proyek-proyek minyak. Pasalnya, Indonesia sedang banyak menghadapi masalah terkait minyak bumi.
Adapun kebutugan investasi untuk 15 proyek migas yang onstream seluruhnya pada 2024 mencapai US$ 560 juta. Proyek-proyek tersebut berpotensi menambah total produksi migas 2024, yang terdiri dari 31.655 barel minyak per hari, 268 mmscfd gas, dan 180 metrik ton LPG. Berikut daftar proyek hulu migas yang telah onstream pada semester I 2024;
- Proyek Gas SWPG Debottlenecking oleh Pertamina Hulu Mahakam pada 21 April 2024
- Proyek Gas Bekapai Artificial Lift oleh Pertamina Hulu Mahakam pada 24 Mei 2024
- Proyek Minyak OPL Main oleh Pertamina Hulu Energi ONWJ pada 29 Mei 2024
- Proyek Gas AFCP pada 11 Juni 2024
- Proyek minyak Flowline ASDJ-116X, oleh Pertamina Hulu Energi Ogan Kemering pada 16 Juni 2024
- Proyek Gas Peciko 8B oleh Pertamina Hulu Mahakam pada 18 Juni 2024
- Fasilitas Kompresor South Sembakung oleh JOB PMEP Simenggaris pada 19 Juni 2024
- Proyek Gas Dayung Facility Optimization oleh Medco Grissik pada 30 Juni 2024