ESDM Pastikan Masalah Oversupply Listrik Jawa-Bali Selesai Tahun Depan

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU
Petugas mengganti kabel pada jaringan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024).
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
4/10/2024, 16.12 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan masalah kelebihan pasokan listrik di wilayah Jawa-Bali akan segera terselesaikan. Pertumbuhan konsumsi listrik diperkirakan akan tinggi pada tahun depan. 

Konsumsi terbesar nantinya berasal dari bisnis pusat data atau data center. "Tahun depan sudah selesai masalah oversupply listrik," Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (4/10). 

Ia tidak menyebut berapa besaran kelebihan pasokan listrik saat ini. Berdasarkan catatan Katadata.co.id, Jisman pernah mengatakan angkanya berada di 4 gigawatt (GW). 

Kondisi oversupply terjadi akibat program pembangunan pembangkit lsitrik 35 ribu megawatt (MW) pada Mei 2015. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan konsumsi dapat mencapai 7%-8%. Namun, pandemi terjadi pada 2020 dan menyebabkan angka tersebut meleset. 

Pada November tahun lalu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menargetkan PLN dapat menyelesaikan masalah oversupply lebih cepat dari perkiraan awal. “Bisa diselesaikan pada 2025-2026, dari perkiraan awal pada  2029-2030,” katanya ketika itu. . 

Percepatan tersebut terjadi  karena adanya pertumbuhan permintaan listrik yang jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan PLN. Kondisi ini dapat mempermudah pengembangan energi baru terbarukan dalam skala besar di kelistrikan.  

“Kami sudah berhasil mensinkronkan kondisi oversupply dengan penambahan energi baru terbarukan,” ujar Darmawan. 

Reporter: Mela Syaharani