Bulog Pastikan Distribusi Beras Tak Terhambat Pandemi Corona

ANTARA FOTO/Basri Marzuki/wsj.
Pekerja memanggul beras di gudang Bulog Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3/2020). Perum Bulog memastikan proses distribusi beras tak terkendala pandemi corona. Bulog bekerja sama dengan kepolisian hingga satgas pangan untuk memperlancar proses distribusi beras.
Penulis: Rizky Alika
2/4/2020, 14.45 WIB

Perum Bulog memastikan distribusi beras tidak menghadapi kendala selama pandemi corona (Covid-19) berlangsung. Perusahaan pelat merah tersebut telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian hingga satgas pangan untuk memperlancar distribusi.

"Kami melakukan distribusi stok di seluruh Indonesia, tidak ada persoalan," kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh kepada Katadata.co.id, Kamis (2/4).

Menurutnya, Bulog telah mendistribusikan stok beras melalui empat pelabuhan besar di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Tri menyebutkan, proses bongkar muat di pelabuhan hingga pengiriman ke sejumlah kota tidak menghadapi kendala.

(Baca: Jaga Distribusi Pangan, Jokowi Peringatkan Pemda Tak Blokade Jalan)

Guna mengamankan distribusi, Bulog juga telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah. Adapun, kendaraan yang bertugas untuk mendistribusikan stok Bulog telah diberikan stiker identitas agar tidak dikenakan pembatasan akses. "Karena kami mendistribusikan kebutuhan masyarakat sehingga perlu memastikan akses lancar," ujar dia.

Pemerintah Siapkan Rp 25 Triliun untuk Antisipasi Kebutuhan Pokok

Sebelumnya, pemerintah juga mencadangkan anggaran sebesar Rp 25 triliun untuk kebutuhan pokok dan operasi pasar logistik. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dana tersebut untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pokok di tengah pandemi corona.

"Ini untuk mengantisipasi karena pergerakan masyarakat menurun jangan sampai menimbulkan dampak kelangkaan barang," ujar Menkeu.

(Baca: Setumpuk Masalah Logistik dan Pangan di Balik Darurat Corona)

Adapun, Tri menyebutkan Bulog mengatakan belum mendapatkan penugasan terkait hal tersebut. "Kami tunggu arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian seperti apa, arahan Menteri Perdagangan seperti apa," ujar dia.

Dia pun mengatakan bahwa Bulog bukan satu-satunya operator pemerintah dalam menjaga stok dan distribusi pangan. Namun, Bulog akan siap menjalankan penugasan yang diberikan oleh pemerintah.

Saat ini, stok beras di gudang Bulog mencapai 1,4 juta ton. Pasokan beras tersebut ditargetkan meningkat 400 ribu ton seiring dengan penyerapan yang dilakukan saat musim panen raya, April hingga Mei mendatang.

(Baca: Kementan Prediksi Puncak Panen April, Stok Beras Surplus hingga Mei)

Reporter: Rizky Alika