Cegah Penularan Corona, Pasar Tanah Abang Batasi Operasional Enam Jam

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Suasana perdagangan di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta, Rabu (18/3). Pedagang mengeluhkan penurunan omzet drastis dibandingkan kondisi biasa usai keluar imbauan dari pemerintah agar masyarakat menghindari keramaian untuk mencegah penyebaran virus corona.
Editor: Agustiyanti
23/3/2020, 10.43 WIB

Pasar Tanah Abang mulai melakukan pembatasan jam operasional sejak pukul 08.00 - 14.00 WIB untuk mengurangi risiko penularan virus corona. Aturan tersebut akan diberlakukan mulai hari ini (23/3) hingga 8 April 2020. 

Promotion Manager Pengelola Pasar Tanah Abang Hery Supriyatna menjelaskan, pembatasan jam operasional dilakukan sebagai upaya mengurangi kerumunan masyarakat sesuai dengan instruksi pemerintah. Pintu-pintu masuk ke area pasar juga akan dibatasi untuk meminimalisasi risiko.

"Mulai hari ini, jam operasional dikurangi dari jam 08.00 - 14.00 WIB dan pintu-pintu masuk juga dibatasi. Ini agar bisa dilokalisasi orang-orangnya. Dari 20 pintu masuk, paling yang dibuka cuma empat atau lima pintu masuk," kata Hery saat dihubungi katadata.co.id, Senin (23/3).

Aturan tersebut merupakan pelaksaan instruksi pemerintah untuk membatasi interaksi sosial guna menekan risiko penularan Covid-19. Pihaknya akan terus menjalankan seluruh instruksi pemerintah.

(Baca: Tinjau Wisma Atlet, Jokowi: RS Darurat Corona Bisa Digunakan Sore Ini)

Hery membantah isu yang menyebutkan Pasar Tanah Abang akan ditutup total selama beberapa waktu. Pasar akan terus beroparasi secara normal kendati jam operasionalnya dikurangi.

"Ada penjual yang tutup sendiri karena takut korona. Kalau kami buka terus sampai saat ini, hanya mengurangi jam operasionalnya," kata dia.

Jumlah kasus positif virus corona hingga hari Minggu (22/3) kembali bertambah menjadi 514 orang. Jumlah tersebut bertambah 64 kasus dibanding hari sebelumnya.

Juru bicara penanganan nasional virus corona Achmad Yurianto mengatakan terdapat tambahan 10 pasien meninggal dunia sehingga total 48 orang menjadi korban virus ini. Sedangkan jumlah pasien positif corona yang sembuh bertambah 9 orang.

“Ada juga penambahan jumlah pasien sembuh yakni 9 orang sehingga total 29 boleh pulang,” kata Yurianto di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Minggu (22/3).

(Baca: Startup Lokal Chilibeli Dapat Pendanaan Rp 157 Miliar dari Investor AS)

Provinsi DKI Jakarta masih menjadi penyumbang pasien corona terbanyak dengan jumlah 307 pasien. Kemudian Jawa Barat dengan jumlah 59 pasien dan Banten sebanyak 47 pasien. 

“Kami sudah berikan distribusinya ke dinas kesehatan masing-masing untuk perawatan di rumah sakit dan contact tracing,” ujar Yurianto. 

Dia juga kembali mengingatkan masyarakat untuk menjalankan pembatasan sosial dan menjaga kondisi badannya dengan baik. Selain itu pemerintah juga telah menyiapkan tes massal dan obat-obatan untuk menangkal corona.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto