PT Kereta Cepat Indonesia-China atau KCIC meminta bantuan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait penyelesaian masalah pembebasan lahan pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Adapun progres konstruksi proyek tersebut telah mencapai 42%.
Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menjelaskan pembebasan lahan saat ini sudah mencapai 99,95%. Adapun sisa lahan yang belum dibebaskan mengandung masalah yang kompleks.
"Macam-macam. Jadi kalau cerita itu kompleks. Ada yang kepemilikannya berubah, ada yang setelah di check luasnya berubah, salah ternyata," ujar Chandra di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (31/1).
(Baca: Korban Virus Bertambah jadi 25 Orang, China Tutup Akses Transportasi)
Oleh karena itu, pihaknya meminta bantuan Luhut terkait sisa lahan yang belum dibebaskan. Ia pun optimis proses pembebasan lahan dapat rampung pada Februari ini.
"Tetapi tadi sudah dibantu banyak sekali. Harapannya di bulan Februari selesai semua," ujarnya.
Meski masih ada masalah dalam pengadaan lahan, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan progres pembangunan kereta cepat hingga kini masih sesuai target. "Ini sesuai target, akhir tahun kemarin sudah mencapai 40%," jelas dia.
(Baca: Daftar Rute Kereta yang Terdampak Banjir Jakarta)
Sementara terkait banjir yang terjadi di proyek tersebut, ia menjelaskan telah dilakukan sejumlah perbaikan. Adapun banjir terjadi lantaran terdapat saluran air yang tersumbat.
"Kan sudah selesai itu, itu kan kemarin dirjen darat yang koordinasikan yang tertutup udah dibuka dan lagi pula itu kan memang banyak tuh konstruksi," jelas dia.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menelan investasi mencapai sekitar US$ 6,07 miliar. Adapun proyek ini ditargetkan rampung pada 2021.