Erick Thohir Lirik Pendanaan dari Jepang untuk Sejuta Rumah Milenial

Arief Kamaludin (Katadata)
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir akan bertemu Japan Bank for International Cooperation (JBIC) pada pekan ini di Jepang untuk merealisasikan program sejuta rumah untuk generasi milenial.
Penulis: Sorta Tobing
29/1/2020, 13.37 WIB

Pemerintah berusaha mewujudkan program satu juta rumah untuk generasi milenial. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir akan bertemu Japan Bank for International Cooperation (JBIC) pada pekan ini di Jepang untuk merealisasikan hal itu.

Generasi milenial, menurut dia, saat ini mengalami kesulitan mencicil kredit pemilikan rumah atau KPR. “Tidak mungkin dengan dana bank sekarang. Bunga harus murah. Kami harus mencari negara-negara yang bunganya kecil,” kata Erick di Jakarta kemarin, Selasa (28/1).

Dalam kesempatan itu ia juga mengkritik program pembelian rumah dengan uang muka (down payment) nol rupiah atau DP 0%. “Karena ini tidak mendidik generasi muda kita untuk menabung,” ucapnya.

Ia justru khawatir program properti seperti itu malah membuat pembeli rumahnya menjadi tidak tepat sasaran. Alih-alih untuk generasi muda, malah diambil oleh pihak yang ingin menjualnya kembali atau trader.

(Baca: Program DP Nol Rupiah Anies Dapat Bantuan Dana Pemerintah Pusat)

Karena itu, anak muda tetap harus dididik untuk menabung. Bunga KPR, ia hitung, seharusnya turun sekitar 5% dan akses jangka waktu cicilannya 20 sampai 30 tahun agar tidak memberatkan.

Program rumah DP nol rupiah pertama kali dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tujuannya, agar warga ibu kota, khususnya yang berpenghasilan rendah, bisa memiliki properti sendiri. Syarat kepemilikan rumah itu adalah tidak pernah menerima subsidi rumah dan berpenghasilan Rp 4 juta sampai Rp 7 juta serta berstatus menikah.

Sejauh ini ada dua rumah program DP Rp 0 yang ia canangkan. Yang pertama di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Terakhir, lokasinya di Cilangkap, Jakarta Timur. Huniannya berbentuk vertikal, terdiri dari empat tower yang mencapai 24 lantai. Di dalamya ada dua tipe hunian, yaitu studio dan dua kamar tidur.

(Baca: Rumah DP Nol Rupiah Gelombang II Kembali Dibuka, Ini Syaratnya)

Bersamaan dengan hal itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga sedang menggodok skema penyediaan rumah bagi 80 juta milenial. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid sempat mengatakan pemerintah akan mendorong klasterisasi dalam penyediaan rumah bagi milenial.

Untuk milenial yang baru bekerja akan diarahkan ke hunian sewa. Dalam hal ini pemerintah bakal membangun hunian vertikal dengan skema kerja sama dengan badan usaha atau KPBU. Sementara, untuk milenial yang sudah memiliki gaji lebih tinggi akan difokuskan membeli rumah bersubsidi.

Reporter: Antara