Penjualan Makanan dan Minuman Olahan Diprediksi Naik 10% Jelang Imlek

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, Pembeli memilih pernak-pernik imlek di Pasar Petak Sembilan, Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Selasa (21/1/2020). Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memproyeksi permintaan makanan dan minuman olahan meningkat jelang Imlek.
22/1/2020, 17.05 WIB

Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Rachmat Hidayat memproyeksi penjualan makanan dan minuman olahan naik jelang tahun baru Imlek. Dia memproyeksi kenaikan hanya mencapai 10%.

Pasalnya, permintaan makanan dan minuman olahan menjelang Imlek tidak sebanyak hari-hari besar lain seperti Idul Fitri dan Natal. Adapun makanan dan minuman yang laris di pasaran seperti makanan kemasan dan minuman ringan (soft drink).

"Ada peningkatan paling-paling sekitar 10% atau mendekati, tapi dari bulan ke bulan bukan tahun," kata Rahmat saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (22/1).

Lebih lanjut dia memproyeksi harga makanan dan minuman olahan tidak akan naik. Sebab, peningkatan permintaan tidak terlalu signifikan jelang Imlek. "Sejauh ini belum ada kenaikan," kata dia.

(Baca: 8 Makanan Khas Imlek Beserta Makna di Baliknya)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto