Menguat ke Rp 13.673 per Dolar AS, Rupiah Paling Perkasa di Asia

KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. Rupiah sepanjang hampir dua pekan pertama tahun ini telah menguat 1,39%.
Penulis: Agustiyanti
13/1/2020, 16.33 WIB

"Indonesia saat ini merupakan negara net importir minyak sehingga kenaikan harga minyak akan memberi tekanan pada rupiah. Sebaliknya, harga minyak yang melemah berdampak positif pada rupiah," ujar Ibrahim, Senin (13/1).

Ia memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat pada perdagangan besok. Rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.645 hingga Rp 13.695 per dolar AS.

(Baca: AS Pastikan Komitmen Tiongkok soal Kesepakatan Dagang Tahap I)

Sebelumnya, BI mengaku belum mengintervensi rupiah sejak awal tahun ini. Penguatan rupiah hingga saat ini dinilai masih sesuai dengan fundamentalnya. 

"Kami punya perhitungan. Sepanjang ini sesuai nilai fundamental, kami membiarkan rupiah menguat," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta.

Menurut Dody, penguatan rupiah saat ini juga ditopang oleh sejumlah faktor internal terutama data makro yang positif, seperti Produk Domestik Bruto, inflasi, survei konsumen, dan posisi cadangan devisa yang menguat di akhir tahun.

Halaman: