Mendag Enggar Waspadai Kenaikan Harga Pangan Jelang Akhir Tahun

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut kenaikan permintaan barang dan jasa akan menanjak menjelang akhir tahun.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
4/10/2019, 11.34 WIB

Enggar menilai, kenaikan inflasi bahan makanan terjadi akibat kenaikan harga bawang putih dan gangguan pasokan impor dan cabe merah akibat faktor kemarau yang cukup panjang.

Secara nasional, rata-rata harga beras pada September 2019 cenderung stabil, hanya naik 0,07 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari 82 kota pantauan indeks harga konsumen (IHK), harga beras di 55 kota stabil dan turun (67 persen). Kenaikan harga beras di atas 1 persen hanya terjadi di 11 daerah. Daerah-daerah yang perlu dicermati adalah Kota Metro yang harganya naik 4,59 persen; Purwokerto naik 3,56 persen; dan Cilacap naik 3,45 persen.

(Baca: Harga Cabai Turun, BPS Catat Deflasi 0,27% pada September 2019)

Sementara itu, perkembangan harga bahan pokok pada September masih terpantau stabil, bahkan cabe dan bawang sudah cenderung turun dibanding bulan sebelumnya. Untuk bahan pokok lainnya, daging sapi masih stabil di kisaran Rp 116.000/kg, minyak goreng curah Rp 10.350/liter atau setara Rp 11.500/kg, dan tepung terigu Rp 10.200/kg.

Untuk gula pasir turun 0,36 persen menjadi Rp 13.600/kg, telur ayam ras turun 4,04 persen menjadi Rp 23.600/kg, bawang putih turun 5,51 persen menjadi Rp 34.200/kg, daging ayam ras turun 5,79 persen menjadi Rp 31.500/kg, cabe rawit turun 18,45 persen menjadi Rp 57.900/kg, cabe merah turun 22,83 persen menjadi Rp 50.800/kg, dan bawang merah turun 20,05 persen menjadi Rp 21.500/kg.

Melalui rakor, Enggar berharap peran pemerintah daerah dalam meningkatkan koordinasi antarinstansi di daerah. Selain itu, pemerintah daerah diminta untuk mengawal kelancaran distribusi beras medium Bulog dalam program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di pasar-pasar rakyat pada wilayah masing-masing.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika