Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan berencana mengembangkan Bandara Amahai yang terletak di Maluku Tengah. Bandara yang saat ini baru mampu melayani penerbangan perintis berjadwal ini diharapkan dapat melayani penerbangan komersial.
Sekertaris Jenderal Perhubungan Udara Isnis Istiartono mengatakan pemerintah akan memberi perhatian khusus dalam membangun dan mengembangkan bandara di Indonesia bagian Timur, salah satunya wilayah Maluku Tengah. Menurut dia, wilayah tersebut sebenarnya memiliki potensi pariwisata dan ekonomi yang bisa dikembangkan.
"Kami berharap kehadiran bandara ini, selain untuk mempermudah pergerakan masyarakat setempat juga mampu mengangkat ekonomi daerah setempat dan sekitarnya," ungkapnya, dalam keterangan pers, Sabtu (21/9).
(Baca: Traveloka Gelar Program Diskon Hingga 80% di Tiga Negara)
Ia menjelaskan, wilayah yang cukup potensial untuk dikembangkan untuk pariwisata, yakni Pantai Kuako, Bukit Kirai dan beberapa area menyelam yang menyediakan pemandangan eksotik berupa biota laut dan terumbu karang.
Selain itu, Maluku Tengah memiliki keunggulan di sektor kelautan dan perikanan, yakni pengembangan dan pengolahan hasil perikanan dan budidaya mutiara.
(Baca: Branding Terminal 2 Traveloka Soetta, Ingin Seperti Bandara Changi)
Rencana pengembangan di Bandar Udara Amahai meliputi gedung terminal penumpang menjadi seluas 1080 m2 dan landasan terbang (runway ) menjadi 1200 m x 30 m. "Pengembangan bandara akan terus dilakukan secara bertahap sesuai dengan masterplan," ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Amahai Akhmad Romi.
Saat ini, Bandar Udara Amahai memiliki gedung terminal seluas 290 m2 dengan luas apron 70m x 45m, runway sepanjang 1050m x 23m serta taxiway 75 x 15 m. Sehingga dapat melayani pesawat sejenis ATR- 42 dengan kapasitas terbatas. Saat ini maskapai Susi Air telah beroperasi melayani penerbangan perintis dengan rute Ambon - Banda - Amahai PP seminggu sekali.