Perum Bulog (Persero) meluncurkan beras bervitamin, yaitu beras fortifikasi. Beras bermerek Fortivit itu tidak perlu dicuci lagi.
"Jadi tidak perlu lagi dicuci, langsung dimasak dan dikonsumsi," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di kantornya, Jakarta, Jumat (20/09).
Beras fortifikasi merupakan beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral. Dalam 100 gram beras tersebut, terkandung vitamin A 195 µg, vitamin B1 (tiamin) 0,65 mg, vitamin B3 (niasin) 9,1 mg, vitamin B6 0,78 mg, vitamin B9 (asam folat) 169 µg, zat besi (Fe) 4 mg, dan Seng (Zn) 6 mg.
(Baca: Kekeringan serta Kebakaran Hutan dan Lahan, Stok Beras Dipastikan Aman)
Budi menjelaskan penyediaan beras berfortifikasi ini bekerjasama dengan perusahan penyedia kernel fortifikan. Beras tersebut akan dijual seharga Rp 20 ribu per kg untuk kategori premium dan Rp 12 ribu per kg untuk kategori medium. Namun, beras medium tersebut akan diutamakan untuk penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Menurut Budi, beras fortifikasi tersebut dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang butuh asupan vitamin, tetapi malas atau sering lupa minum vitamin. "Masyarakat bisa memilih. Kami tidak bisa paksakan, namun pelan-pelan disampaikan harus mengkonsumsi beras berkualitas," ujar dia.
(Baca: Bulog Tak Akan Impor Beras Meski Kemarau Melanda)
Ia mengatakan, beras tersebut sudah diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, tidak ada pemalsuan produk beras.
Untuk mendapatkan produk tersebut, masyarakat dapat memesan melalui website panganan.com. Ongkos kirim yang akan dikenakan untuk wilayah Jabodetabek berkisar Rp 15 ribu. Beras tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Ke depan, fortifikasi pangan oleh Bulog tidak berhenti pada jenis beras yang biasa dikonsumsi masyarakat. Fortifikasi juga akan dilakukan pada pangan lainnya termasuk porduk turunan beras (tepung beras).