Pemerintah Lelang Sembilan Proyek Bendungan hingga Akhir 2019

Kementerian PUPR
Pembangunan proyek bendungan di Jawa Barat
Penulis: Ekarina
18/9/2019, 17.20 WIB

Kemudian Bendungan Budong-Budong memiliki volume 65,18 juta meter kubik, mengairi 3.500 hektare sawah, menghasilkan listrik antara 0,6-1,63 megawatt dan sumber air baku sebesar 0,41 meter kubik per detik.

Bendungan Ameroro memiliki volume 55,12 juta meter kubik dan dapat dimanfaatkan sebagai pengair sawah irigasi seluas 3.363 hektare, reduksi banjir sebesar 584 meter kubik per detik, dan sumber air baku sebesar 0,511 meter kubik per detik.

Terakhir, Bendungan Tiu Suntuk memiliki volume 55,9 juta meter kubik ini dapat mengairi 1.743,3 hektare lahan sawah, sumber air baku sebesar 0,068 meter kubik per detik, dan menghasilkan listrik 0,646 meter megawatt.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan selain memulai pembangunan sembilan bendungan, Kementerian PUPR tahun ini juga memulai pengisian air untuk tiga bendungan yang telah selesai konstruksi. Ketiga bendungan itu adalah Sei Gong di Kota Batam, Sindangheula di Banten, dan Passeloreng di Sulawesi Selatan.

Heri menuturkan, Bendungan Muara Sei Gong memiliki Kapasitas Tampung 11,8 juta meter kubik serta luas genangan 246,8 hektare yang akan menjadi sumber air baku berkapasitas sebesar 400 liter per detik.

(Baca: 12 Proyek Strategis Nasional Ditargetkan Rampung Tahun Ini)

Bendungan Sindangheula merupakan bendungan multifungsi memiliki manfaat besar bagi masyarakat di Kabupaten Serang maupun Kota Serang untuk irigasi di Daerah Irigasi Cibanten seluas 1.000 hektare.

Bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendalian banjir daerah hilir Kabupaten Serang dan Kota Serang dengan kapasitas tampung banjir 1,5 juta meter kubik dan akan menyuplai air baku 0,8 meter kubik per detik bagi Kabupaten dan Kota Serang.

Untuk Bendungan Paselloreng memiliki kapasitas tampung 138 juta meter kubik untuk mengairi lahan irigasi seluas 7.000 hektare, sebagai sumber air baku di Kabupaten Wajo sebesar 305 liter per detik, pembangkit listrik mikrohidro 2,5 MW.

Bendungan ini ditargetkan menjadi konservasi air, pengendali banjir Sungai Gilireng, perikanan air tawar dan pariwisata.

Halaman:
Reporter: Antara