Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan rencana pembangunan Bandara Baru Singkawang di Kalimantan Barat sedang memasuki tahap studi lanjutan, yakni berupa outline business case. Studi itu ditargetkan rampung Agustus mendatang.
Kepala Seksi Kerja Sama dan Pengembangan Pengusaha Bandar Udara Kementerian Perhubungan Arief Mustofa menjelaskan tahap lanjutan ini dikerjakan oleh Pemerintah Kota Singkawang untuk menentukan biaya investasi yang diperlukan dalam pembangunan.
"Di tahap lanjutan ini ada beberapa studi yang dikerjakan, seperti aspek lingkungan, sesuai dengan aturan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)," ujar Arief kepada Katadata.co.id, Senin (22/7).
(Baca: Kemenhub Siapkan 3 Proyek Bandara Tahun Ini)
Adapun proyek Bandara Singkawang akan dibiayai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Setelah studi akhir itu rampung, selanjutnya akan diadakan lelang terbuka. "Setelah itu langsung dilelang. Target pembangunannya mungkin sekitar 2021 atau 2022," kata dia.
Selain Bandara Singakawang, Kementerian Perhubungan juga menyiapkan proyek Bandara Bali Utara dan pengembangan Bandara Juwata di Tarakan, Kalimantan Utara. Keduanya saat ini masih dalam tahap studi kelayakan.
Kementerian menargetkan penentuan pemenang lelang bisa dilakukan pada tahun depan. Meski begitu, Arief belum bisa memastikan kapan proyek ini bisa beroperasi, karena penyelesaiannya tergantung pada market sounding atau penjajakan pasar awal.
Adapun, Bandar Udara Singkawang dan Bali Utara merupakan bandara baru. Sementara Bandara Juwata telah lama beroperasi, dan telah dilakukan pengembangan terminal baru pada 2015.
(Baca: Runway Ketiga Bandara Soekarno Hatta Ditargetkan Beroperasi 17 Agustus)
Kemenhub Kembangkan Bandara Komodo
Kementerian juga mengembangakan Bandara Komodo, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditargetkan bisa mulai melayani penerbangan internasional tahun ini.
Sebagai bandara internasional, bandara ini juga akan dilengkapi dengan penambahan atau perbaikan fasilitas. Seperti, panjang lintasan pesawat atau runway bandara yang akan diperpanjang menjadi 2.450 meter dari sebelumnya 2.250 meter untuk melayani pesawat besar seperti Boeing 737 – 800.
Keberadaan terminal juga akan diperluas agar bisa menampung lebih banyak penumpang. Bandara Komodo ditargetkan menampung empat juta penumpang pada 2044, dari kapasitas saat ini yang hanya satu juta penumpang.
Di bandara tersebut juga akan dibangun terminal kargo dan perluasan area parkir kendaraan. Pemerintah pun berencana membangun jalan dan pelabuhan marina untuk kapal mewah seperti phinisi, yacht, dan pesiar. Sementara pelabuhan untuk kargo bakal dipindahkan dari kawasan wisata.