Daya Beli Tumbuh, Transaksi Retail Ditargetkan Naik 10% Jadi Rp 258 T

Arief Kamaludin|Katadata
Suasana pertokoan di Mal Senayan City, Jakarta. Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, transaksi ritel 2019 diperkirakan naik dua digit menjadi Rp 258 triliun.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
11/7/2019, 15.43 WIB

Padahal, momen hari raya itu seharusnya menjadi momentum bagi industri retail untuk meningkatkan pendapatan. Transaksi pada Lebaran memberikan kontribusi sebesar 40% terhadap pendapatan retail selama setahun.

(Baca: Retail Offline Tutup Gerai, Marketplace Bahan Pangan Justru Menjamur)

Turunnya konsumsi itu, menurut Roy, karena pengeluaran kelas menengah ke atas beralih untuk perjalanan luar negeri seiring dengan adanya pelaksanaan Pemilu 2019. Sementara, transaksi kelas menengah ke bawah masih tetap di dalam negeri.

Untungnya, perlambatan transaksi pada Lebaran dapat terkompensasi dengan adanya Pemilu. Sebab, penyelenggaraan pesta demokrasi itu dapat mendorong konsumsi makanan.

Ia meyakini konsumsi akan meningkat seiring dengan masuknya periode kerja presiden tahun 2019-2024. "Awal periode kerja, Presiden Jokowi akan mendorong program ekonomi,"  kata Roy.

(Baca: Aprindo: Penjualan Retail Selama Ramadan dan Idul Fitri 2019 Lesu)

Halaman: