Mendag: Perang Dagang Timbulkan Krisis Kepercayaan

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Mendag Enggartiasto Lukita (kiri) mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah menimbulkan krisis kepercayaan bagi sistem perdagangan multilateral.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
12/6/2019, 16.28 WIB

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah menimbulkan krisis kepercayaan bagi sistem perdagangan multilateral. Hal ini disampaikan pada pertemuan tingkat menteri (ministerial meeting) G20 di Jepang pada akhir pekan lalu.

"Sikap Indonesia, dengan kalimat agak keras, yaitu ada deficit of trust dari multilateral trading system," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (12/6).

Proteksionisme dan peningkatan tensi perdagangan di berbagai negara juga ikut meningkat karena adanya perang dagang AS-Tiongkok. Tensi itu, menurut Enggartiasto, perlu ditekan lantaran tidak ada negara yang diuntungkan.

Selain itu, dalam pertemuan G20, peranan World Trade Organization (WTO) dibahas untuk memberikan sinyal positif bagi dunia usaha. Dalam pembahasan tersebut, WTO dapat kehilangan fungsinya bila anggota badan majelis banding (appellate body) tidak segera dibentuk hingga Desember mendatang.

Namun, ia mengakui tidak mudah untuk menyelesaikan masalah tersebut lantaran AS masih bersikap protektif. Negeri Paman Sam sebelumnya meminta untuk tidak dimasukkan dalam anggota badan majelis banding.

(Baca: Mendag Nilai Kesepakatan G20 Penting Menekan Tensi Perang Dagang)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika