Skema investasi pengembangan bandara ini menggunakan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan total kebutuhan pendanaan sebesar Rp 3 triliun. Dana tersebut terdiri dari belanja modal Rp 1,17 triliun dan belanja operasional Rp 1,83 triliun.
Pengembangan Bandara Komodo akan menjadikan jalur lintasan pesawat (runway) bandara kelas tiga. Perluasannya dari 2.250 meter menjadi 3.200 meter. Penambahan dilakukan agar bandara siap menampung pesawat berbadan lebar (wide body).
(Baca: Enam Langkah Pemerintah Tingkatkan Kunjungan Wisman ke Indonesia)
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan peningkatan kapasitas bandara Komodo, dilakukan sejalan dengan potensi peningkatan pariwisata di Labuan Bajo. Kawasan ini merupakan salah satu lokasi pariwisata prioritas yang masuk ke dalam program sepuluh Bali Baru.
Jumlah turis yang berkunjung ke Labuan Bajo melalui Bandara Komodo meningkat hingga 30% per tahun. Namun Bandara Komodo hanya mampu menampung 800 ribu penumpang. “Nanti segera kami kembangkan menjadi dua sampai tiga kali lipat,” kata Agus beberapa waktu lalu.