Enam Langkah Pemerintah Tingkatkan Kunjungan Wisman ke Indonesia

Rizky Alika
18 Maret 2019, 18:13
Edsus Pariwisata_Danau Toba
ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Selasa (4/4). Sejak 2016 Danau Toba dicanangkan sebagai salah satu dari 10 kawasan strategis pariwisata nasional yang menjadi prioritas Kementerian Pariwisata untuk dikembangkan.

Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan enam langkah strategis, untuk mengejar target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang diperkirakan akan menghasilkan penerimaan devisa sektor pariwisata sebesar US$ 17,6 miliar.

Salah satu strategi tersebut yaitu dengan meningkatkan promosi untuk memperpanjang lama tinggal wisman di Indonesia. "Kami akan lakukan penguatan promosi pariwisata nasional, melalui promosi digital dan pengembangan paket wisata," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, Jakarta, Senin (18/3).

Lebih lanjut lagi, pemerintah juga akan menawarkan perluasan paket promo wisata (hot deals) di destinasi wisata serta promosi di beberapa lokasi yang menjadi regional tourism hub.

Kementerian Pariwisata mencatat, semakin dekat asal negara wisman, maka lama tinggalnya di Indonesia akan lebih sebentar. Wisman asal Timur Tengah, misalnya, rata-rata lama tinggalnya di Indonesia lebih dari dua minggu atau lebih dari 10 hari.

Sedangkan turis asal Singapura rata-rata menghabiskan waktu wisata di Kepulauan Riau selama 1,7 hari untuk belanja. Pada 2018, rata-rata wisman yang berwisata lebih dari delapan hari di Indonesia mencapai 8 juta wisman.

(Baca: Pemerintah Targetkan Devisa Pariwisata Capai US$ 17,6 Miliar)

Lima strategi lainnya untuk mengejar target 20 juta kunjungan wisman, antara lain mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur pendukung pariwisata, mendorong pengembangan atraksi wisata yang diarahkan pada peningkatan kualitas dan meningkat layanan di destinasi wisata. Pemerintah juga akan mendorong investasi dan pembiayaan serta meningkatkan kualitas SDM. Terakhir, pemerintah akan menyusun standar manajemen krisis pariwisata untuk mengantisipasi terjadinya bencana.

Beberapa proyek infrastruktur yang akan dipercepat penyelesaiannya di antaranya New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Yogyakarta,. Bandara ini targetnya dapat beroperasi pada April mendatang. Kemudian penyelesaian runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, rapid exit taxiway Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, dan pengembangan jalan di sekitar destinasi wisata.

Untuk meningkatkan kualitas amenitas di daerah destinasi wisata, pemerintah akan melakukan upaya percepatan pembebasan lahan untuk pengembangan di Danau Toba dan Borobudur. Hal ini juga didukung melalui penyelenggaraan Program Indonesia Bersih untuk menjaga kebersihan daerah wisata.

(Baca: BKPM Optimistis Investasi Sektor Pariwisata Naik di 2019)

BI juga akan memastikan ketersediaan rupiah yang layak edar, termasuk fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM), kegiatan usaha penukaran valuta asing (KUPVA), operasional kanal pembayaran, serta pengembangan elektronifikasi transaksi pelaku pariwisata di destinasi wisata.

Selanjutnya, pemerintah akan menyusun kajian terkait insentif dan model pembiayaan untuk pengembangan destinasi wisata, peningkatan pendidikan vokasi dan program sertifikasi di bidang kepariwisataan, dan pembaharuan data dan informasi pariwisata untuk identifikasi pola pengeluaran wisatawan mancanegara. 

"Kami akan terbitkan petunjuk teknis (juknis) penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata untuk meningkatkan akses pembiayaan," ujarnya.

Strategi lainnya, menyusun standar prosedur manajemen krisis kepariwisataan dan membentuk forum manajemen krisis kepariwisataan daerah (MKK Daerah). "Ini untuk antisipasi dan menjadi solusi kalau terjadi bencana di sejumlah daerah. Jadi recovery dan antisipasi lebih baik," ujar Perry.

(Baca: Pemerintah Genjot Pembangunan Infrastruktur Kawasan Wisata Prioritas)

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...