Meningkat 8%, Ekspor Produk Perikanan 2018 Diprediksi Rp 68,9 Triliun

Donang Wahyu|KATADATA
Aktivitas bongkar muat ikan tak selamanya dilakukan di pelabuhan perikanan samudera Bitung. Sejumlah kapal juga melakukan bongkar muat di dermaga-dermaga kecil yang terdapat di sekitar Bitung.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
29/1/2019, 16.08 WIB

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Rifky Effendi Hardijanto menyatakan nilai ekpor hasil perikanan tahun 2018 sebesar 1,13 juta ton, naik dibandingkan 2017 yang sebesar 1,07 juta ton. Peningkatan secara nilai dan volume pun telah terjadi sejak 2016.

(Baca: Konsumsi Ikan 2019 Diprediksi Capai 54,49 Kg per Kapita)

KKP mencatat, ekspor utama perikanan Indonesia disumbang udang dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,62 miliar diikuti tuna US$ 558,83 juta, cumi dan gurita US$ 498,01 juta, kepiting rajungan US$ 441,94 juta, serta US$ 270,06 juta. Produk tersebut paling banyak diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok.

Rifky menjelaskan, dengan dijadikannya udang sebagai produk potensial Indonesia, pemerintah juga menetapkan Rencana Aksi Nasional (RAN). "Kita buat RAN untuk meningkatkan produksi sebagai bahan baku," katanya.

Pemerintah bakal mendorong konten lokal. Kemudian, penggunaan bibit atau pakan, peningkatan industri pengolahan, serta pabrik pendukung untuk nilai tambah.

Halaman: