Penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya masih diselidiki oleh tim ahli dan Komite Keselamatan Konstruksi (KKK). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan perbaikan kembali fungsi Jalan Raya Gubeng. Namun, hasil penyidikan diharapkan akan menunjukkan pihak-pihak mana yang harus bertanggung jawab atas kondisi tersebut.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari KKK. "Ini harus ada yang tanggung jawab," ujar Basuki dalam konferensi pers di Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Rabu (19/12). KKK merupakan tim yang dikirim Kementerian PUPR ke lokasi jalan yang ambles tersebut.
Basuki memperkirakan perbaikan Jalan Raya Gubeng tidak akan terlalu sulit mengingat lokasinya berada di perkotaan. "Simpel itu pengerjaannya. Mohon maaf karena saya belum ke lapangan tapi kalau melihat kondisi di lapangannya di kota, ya tidak terlalu susah," ujarnya.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto memperkirakan, proses perbaikan jalan itu tidak akan terlalu lama dengan mengacu rekomendasi dari Balai Geoteknik Jalan, Puslitbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan), yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Diperlukan waktu 3-5 hari hingga jalan bisa berfungsi kembali.
Sugiyartanto mengatakan, amblesnya Jalan Raya Gubeng itu dipicu dinding penahan proyek basement Rumah Sakit Siloam Surabaya yang tergerus sehingga runtuh. Dalam pembangunan dinding penahan itu, tanah yang sudah padat di bawah jalan ikut terambil sehingga terjadi konsolidasi ke bawah. "Secara tidak langsung konsolidasi ke bawah. Konsolidasi ke bawah inilah yang kalau di media (disebut) ambles," kata dia.
(Baca: Jalan Ambles, Tim PUPR Duga Pengembang Lalaikan Keamanan Konstruksi)
Diserahkan ke Kontraktor
Rumah Sakit (RS) Siloam Surabaya menyatakan pelaksanaan proyek perluasan rumah sakit yang diduga menjadi penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya diserahkan kepada kontraktor, yakni PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE).
General Affair Manager RS Siloam Surabaya, Budijanto Surjowinoto, dalam keterangan tertulis menyatakan di lokasi tersebut memang tengah dibangun sarana retail dan sarana kesehatan. Namun, RS Siloam sebagai pemilik proyek menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan proyek kepada kontraktornya. "Dalam hal tersebut, RS Siloam Surabaya nantinya hanya sebagai pengguna atau penyewa pada saat bangunan sudah selesai," ujarnya seperti dikutip Antara.
PT NKE sebagai kontraktor proyek telah berkoordinasi dengan PT Bina Marga, kantor Wali Kota Surabaya, dan semua instansi terkait untuk memastikan keamanan sekitar proyek. Kontraktor akan segera memperbaiki jalan sehingga dapat berfungsi kembali.
Dia juga memastikan, RS Siloam Surabaya seluruh pasien yang sedang dalam perawatan tetap dalam kondisi aman. RS Siloam Surabaya juga tetap beroperasi seperti biasa. "RS Siloam Surabaya berharap agar musibah ini dapat segera diselesaikan. Kami mendukung sepenuhnya investigasi yang dilakukan oleh instansi terkait," ujar Budijanto.
(Baca: Jalan Gubeng Ambles, Pemkot Surabaya: Ada Kesalahan Konstruksi)