Indonesia dan Singapura menargetkan kerja sama ekonomi yang besar dalam sektor digital. Kedua negara ingin menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di Asia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menekankan bahwa tidak ada kompetisi antara Indonesia dan Singapura. “Peningkatan kerja sama dalam kesiapan memasuki revolusi industri 4.0 menjadi sarana yang tepat untuk mendongkrak produktivitas,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (18/8).
Dia mengungkapkan, kedua negara memiliki keunggulan yang saling mendukung dalam era digital. Misalnya, Indonesia sudah memiliki empat perusahaan rintisan (startup) yang mencapai status unicorn bervaluasi bisnis lebih dari US$ 1 miliar: Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
Sementara itu, Singapura adalah investor terbesar dengan permodalan US$ 8,4 miliar atau 26,2% total investasi asing di Indonesia pada 2017. “Kami proyeksi pada tahun-tahun mendatang akan ada startup lain yang juga mencapai status unicorn,” ujar Airlangga.
(Baca juga: Di Forum IMF, Jokowi Promosikan Kebijakan yang Ramah Ekonomi Digital)
Pada semester I 2018, investasi Singapura ke Indonesia tercatat hingga US$ 5,04 miliar atau naik 38% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ekspor nonmigas Indonesia ke Singapura tahun lalu mencapai US$ 9 miliar, sebagai negara tujuan terbesar kelima dalam pengapalan produk manufaktur nasional.
Pengalaman kerja sama kedua negara juga terwujud dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, yang telah mencapai 43 binaan. “Kami tengah memfokuskan untuk pengembangan Politeknik Furnitur di kawasan tersebut,” kata Airlangga lagi.
Dia menargetkan Kendal dapat menyerap potensi investasi sebesar US& 500 juta. Lahan yang akan digarap seluas 1.000 hektare dengan target 300 tenant dan bakal menyerap tenaga kerja sebanyak 500 ribu jiwa hingga tahun 2025.
Airlangga menambahkan, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang pendidikan kejuruan terutama untuk mengisi kebutuhan di sektor industri. “Guru dan dosen dari Indonesia telah dikirim untuk mengikuti program pelatihan vokasi di Singapura, seperti di bidang permesinan, pembangkit listrik, dan teknik otomasi industri,” ujarnya.
(Baca juga: Pemerintah Siap Evaluasi Perdagangan dengan Singapura dan Thailand)
Potensi kolaborasi kedua negara pun bakal terus digenjot. Salah satu prioritas adalah pengembangan Nongsa Digital Park di Batam sebagai wujud konkret kesepakatan untuk menjadikan Batam sebagai ‘digital bridge’ Singapura ke Indonesia.