Jokowi Sebut Wika Akan Bangun 2.000 Rumah di Namibia

www.setkab.go.id
Presiden Jokowi dan Presiden Namibia Hage Gottfried Geingob menyaksikan penandatanganan kerja sama kedua negara, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/8)
30/8/2018, 16.26 WIB

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Namibia Hage Gottfried Geingob di Istana Kepresidenan, Bogor. Banyak hal yang dibahas kedua pimpinan negara ini, mulai dari investasi, perdagangan, hingga komitmen memberantas penangkapan ikan secara ilegal.

Agenda diawali dengan penandatanganan buku tamu, penanaman pohon, hingga pertemuan bilateral. Usai pertemuan, keduanya menggelar konferensi pers. Jokowi mengatakan dirinya membahas kerja sama bilateral kedua negara, salah satunya investasi. PT Wijaya Karya (Persero) akan menggarap pembangunan rumah sewa pemerintah sebanyak 2.000 unit.

"Bahkan (diharap) dalam unit yang lebih besar lagi," kata Jokowi usai pertemuan bilateral dengan Geingob di Istana Bogor, Kamis (30/8). 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono mengatakan rencana pembangunan 2.000 rumah rakyat di Namibia itu berawal dari reputasi Wika yang mumpuni sebagai perusahaan konstruksi. Pemerintah Namibia pun sudah cukup mengenal Wika dengan baik.

(Baca: Wika Incar Proyek di Malaysia dan Filipina Senilai Rp 10 Triliun

"Mereka melihat Wika ini bangun 5.000 unit social housing di Alzazair, sekarang juga merenovasi di Istana Alzazair dan ada lagi di mana-mana," ujar Basuki. Beberapa waktu lalu, perwakilan pemerintah Namibia sempat berkunjung ke Wika. Mereka ingin mendalami kemungkinan Wika bisa membangun perumahan rakyat di negaranya.

Selain proyek perumahan dengan Wika, pembicaraan juga Jokowi dengan Geingob juga membahas rencana kedua negara membuat target perdagangan yang lebih jelas. Hal ini sebagai bagian usaha peningkatan nilai perdagangan Indonesia - Namibia ke depannya. Jokowi juga mendorong pembahasan perjanjian perdagangan dengan negara di Selatan Afrika tersebut segera dimulai. Dia mengusulkan penurunan tarif bea masuk kedua negara.

(Baca: Jadi Tuan Rumah Konferensi Laut Dunia, Susi Punya Misi Khusus)

Jokowi juga mengajak Geingob memerangi penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) di wilayah Indonesia dan Namibia. Hal lain yang disampaikan adalah apresiasi terhadap negara tersebut yang telah mendukung Indonesia dalam pencalonannya sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 2019-2020.

Sementara Geingob meminta perusahaan Jokowi mengajak perusahaan Indonesia melirik pengolahan tambang di Namibia. Sektor tersebut memiliki nilai tambah dan akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sana. "Silakan datang agar kami dapat memberi nilai tambah kepada komoditas kami," ujar dia.