Tim negosiasi perjanjian perdagangan Indonesia dan Australia (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) siap melaporkan hasil perundingan pada 31 Agustus 2018 mendatang. Kedua negara tengah berupaya untuk mempercepat proses penyelesaian perundingan.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo menjelaskan tim negosiasi kedua negara telah mendapat instruksi untuk menyelesaikan perundingan pada tahun ini. “Hasil negosiasi akan dilaporkan kepada kedua pemimpin negara ketika bertemu pada 31 Agustus 2018,” kata Iman kepada Katadata, Selasa (28/8).
Dia menjelaskan, sebagian besar isu dalam perundingan telah diselesaikan. Namun menurutnya, masih ada beberapa hal yang masih perlu diselesaikan dalam waktu dekat.
Selain itu, Iman menekankan ada yang berbeda dalam definisi menyelesaikan perundingan dengan penandatanganan perjanjian. “Saat ini, kedua pihak sedang berusaha keras untuk menyelesaikan perundingan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah menargetkan perundingan perjanjian dagang Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) akan selesai bulan Agustus mendatang. Penentuan target ini dibahas Presiden Joko Widodo dengan beberapa menteri, kemarin.
(Baca : Perundingan Dagang Indonesia-Australia Ditargetkan Rampung Tahun Ini)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hingga saat ini masih ada beberapa poin pembahasan yang belum selesai seperti perdagangan barang dan jasa. "Tapi sudah tidak banyak lagi, paling lambat Agustus," kata Darmin, April lalu.
Pada Mei, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Australia Marcolm Turnbull membahas kemajuan perundingan Indonesia-Australia CEPA. Perundingan telah mencapai 11 putaran dan diharapkan selesai tahun ini.
Penyelesaian perundingan CEPA sempat tertunda meskipun kedua pihak telah mengintensifkan perundingan di semua tingkatan menjelang akhir tahun 2017. Kedua tim perunding kembali bertemu pada 6-7 Maret 2018 lalu di Sydney. Dari pertemuan ini, kedua tim perunding mengidentifikasi sejumlah isu.
(Baca: Masuki Putaran ke-4, Sawit Masih Jadi Agenda Khusus Perundingan CEPA).