Jokowi Segera Luncurkan Program Mandatori Biodiesel 20%

Katadata | Arief Kamaludin
Editor: Yuliawati
31/7/2018, 17.24 WIB

Pemerintah akan meluncurkan program penggunaan bahan bakar minyak (BBM) biodiesel  20% atau B20 pada Agustus 2018. Rencananya penerapan B20 akan diluncurkan saat pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada 2-12 Agustus 2018.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan penggunaan biodiesel diterapkan secara bertahap. "Kami mulai B20 dulu, sehingga dengan demikian kita bisa meningkatkan penggunaan B20 itu sekaligus mengurangi impor biosolar," katanya di Istana Bogor, Selasa (31/7/2018).

(Baca juga: Revisi Perpres Perluasan B20 Ditargetkan Terbit Bulan Depan)

Penerapan kewajiban B20 diperkirakan akan menghemat impor bahan bakar minyak jenis solar sebanyak 3,5 juta hingga 4,5 juta kiloliter per tahun. Sebelumnya Darmin pernah mengatakan total nominal penghematan negara dari penggunaan biodiesel mencapai US$ 5,5 miliar per tahun.

Saat ini payung hukum Peraturan Presiden (Perpres) kebijakan tersebut telah usai dirancang dan siap ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Sekarang sedang dalam proses tanda tangan," kata Darmin.

(Baca: Jokowi Incar Penghematan Devisa Rp 300 Miliar Per Hari dari Biodiesel)

Dengan adanya aturan ini maka implementasi biodiesel tersebut akan diperluas baik itu untuk Public Service Obligation (PSO) atau pun non-PSO. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan seluruh sektor menyampaikan kesiapannya untuk mengimplementasikan kewajiban biodiesel ini.

Dia juga menambahkan industri otomotif telah menyatakan kesiapannya mengikuti aturan pemerintah ini. "Di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) akan ada pernyataan kesiapan industri otomotif dan alat berat," ujarnya.

Airlangga juga berharap para distributor BBM bisa segera menyediakan kandungan biodiesel sebesar 20% dalam solarnya. Dia juga menambahkan Jokowi nantinya akan memantau langsung jalannya progres mandatori biodiesel.

"Akan dimonitor per bukan kemajuannya seperti apa," kata dia.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution