Duet Pelni-Garuda Perluas Pengiriman Kargo

Arief Kamaludin|KATADATA
Kapal tol laut ini merupakan Kapal Caraka Jaya Niaga III-4 milik PT Pelni, yang melayani jalur Jakarta-Kepulauan Natuna dan beroperasi secara berjadwal.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
24/5/2018, 19.36 WIB

PT Garuda Indonesia bekerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk memperluas jangkauan layanan pengiriman kargo. Melalui langkah ini, kedua perusahaan dapat saling mengisi jalur distribusi kelogistikan.

Kolaborasi kedua perusahaan pelat merah ini diikuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) anak usaha keduanya, PT Sarana Bandar Logistik dan PT Aero Jasa Cargo di kantor pusat Pelni, Jakarta, Kamis (24/5). (Baca juga: Kemenhub dan Pengusaha Cari Cara Efisiensikan Pelabuhan).

Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya mengatakan kapal mereka bersandar di 94 pelabuhan. Sementara Garuda memiliki 62 destinasi pendaratan pesawat. “Kalau kita sinergikan menjadi angka yang luar biasa untuk kelogistikan. Ini yang kami kerja samakan, bagaimana barang-barang itu distribusikan dengan baik,” kata Insan usai penandatanganan PKS ini.

Menurut Insan, jika barang-barang yang dikirim melalui Pelni perlu percepatan waktu bisa diangkut oleh Garuda. Sebab, hal yang dibutuhkan dalam bisnis pengiriman barang adalah kecepatan dan kenyamanan bagi para pelanggan.

Adapun bagi Garuda, bila ada pengiriman barang yang tidak terdapat tujuan destinasi pesawatnya, Pelni bisa mengangkut barang ke tujuan tersebut. “Ongkosnya tetap kita (masing-masing) yang menanggung,” ujar Insan. (Baca pula: Upaya Kemenhub Optimalkan Logistik Jalur Laut).

Kapal yang dipakai Pelni dalam kerjasama ini akan memanfaatkan kargo-kargo yang ada di atas kapal penumpang. Hal ini menimbang kapal penumpang Pelni memiliki jadwal keberangkatan yang pasti sehingga pelanggan lebih senang mengirim barang dengan armada tersebut. 

Untuk pembagian keuntungannya, menurut Insan, masih dikaji tim dari masing-masing perusahaan. Dia memastikan ada profit yang diperoleh masing-masing badan usaha. “Buat saya, dengan ada lambang Garuda saja sudah menaikan velue. Karena, tendensi kapal masih kelas dua,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Usaha Angkutan Barang Pelni, Harry Boediarto mengatakan, sinergi kedua BUMN ini akan memperkuat brand Pelni sebagai perusahaan one stop service di layanan logistik. Dengan menggandeng Garuda Indonesia sebagai National Flag Carrier, bisnis Pelni akan semakin kompetitif dan tangguh.

Sementara itu, Direktur Kargo dan Niaga Internasional Garuda Indonesia Sigit Muhartono menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya Garuda memenuhi target pendapatan bisnis kargo sebesar US$ 248,3 juta di 2018. “Kami harapkan dapat semakin menambah value layanan kedua perseroan,” kata Sigit.

Adapun angkutan barang Pelni secara keseluruhan ditargetkan bisa berkontribusi sebesar 25 persen terhadap pendapatan perusahaan di 2018 ini. Target pendapatan Pelni sendiri sebesar Rp 5,1 triliun. (Lihat pula: Bea Masuk Logistik Berikat Diklaim Tak Pengaruhi Penjualan E-Commerce).