Bulog Akan Gandeng TNI dan Polri untuk Penyaluran Beras ke Konsumen

Arief Kamaludin | Katadata
Stok beras di gudang Bulog per 13 Mei 2018 terpantau telah sebanyak 1.262.782 ton.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
14/5/2018, 14.37 WIB

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso berencana mengajak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) bekerja sama untuk penyaluran beras ke masyarakat. Teknis kesepakatan saat ini  sedang dikaji dengan harapan program yang juga merupakan bagian dari upaya perluasan jaringan distribusi beras Bulog tersebut  dapat terlaksana saat Ramadan.

 “Saya sedang susun MoU (Memorandum of Understanding /nota kesepahaman),” kata dia di Jakarta, Senin (14/5).

Budi  juga menjelaskan,  kerja sama penjualan atau penyaluran beras itu lebih ditekankan pada persoalan penggunaan tempat pemasaran, bukan bisnis yang ikut dijalankan oleh TNI dan Polri.

Dengan begitu, tempat pemasaran beras Bulog nantinya bisa saja dilakukan di tingkat Kepolisian Sektor (Polsek), Kepolisian Resor (Polres), Komando Rayon Militer (Koramil), dan Komando Distrik Militer (Kodim). Penjualan akan dilaksanakan oleh petugas Bulog atau  dititipkan melalui jaringan koperasi.

(Baca : Sesuai Kebutuhan Pasar, Bulog Kaji Penjualan Beras Kemasan Mini)

Kerjasama distribusi atau pemasaran beras bisa menjadi upaya keterlibatan negara dalam urusan bahan pokok. Menurutnya, negara seperti Tiongkok, Vietnam, Thailand, dan Jepang punya bahan pokok yang dikuasai oleh pemerintah. “Petani tidak rugi, konsumen juga tidak berteriak,” ujarnya.

Untuk pengawasannya, Bulog akan memberikan label barcode per beras kemasan supaya ketersediaannya bisa dihitung secara akurat. Nantinya, petugas dari Polri dan TNI juga bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar agar kebiatan pendistribusian beras kepada masyarakat bisa menjadi tepat guna.

Halaman: