Pemerintah Dikabarkan Tambah Lagi Impor Beras 500 Ribu Ton

Katadata | Arief Kamaludin
Beras merupakan komooitas pangan selalu memiliki permintaan yang tinggi, terutama menjelang hari Raya.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
9/5/2018, 17.52 WIB

Indonesia dikabarkan telah melakukan tambahan impor beras untuk konsumsi masyarakat sebanyak 500 ribu ton. Tambahan jumlah impor ini menjadikan pengadaan beras dari luar negeri mencapai 1 juta ton, setelah pada 15 Januari 2018 lalu pemerintah memutuskan untuk impor sebanyak 500 ribu ton.

Isu ini muncul setelah laporan Saigon Times pada 2 April 2018 mengungkapkan bahwa ada tambahan ekspor beras Vietnam ke Indonesia sebanyak 300 ribu ton. Nguyen Ngoc Nam, Ketua Vietnam Food Association (VFA) menjelaskan bahwa impor beras 300 ribu ton ke Indonesia merupakan transaksi ketiga sepanjang 2018.

Saigon Times juga menyebut ada tambahan 200 ribu ton beras dari Thailand untuk menggenapi jumlah impor jadi 500 ribu ton. Sehingga, secara total Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 1 juta ton.

(Baca : 219 Ribu Ton Beras Impor Siap Masuk Gudang Bulog Hingga Juni 2018)

Sumber Katadata yang mengetahui hal tersebut membenarkan bahwa ada kebijakan pemerintah untuk melakukan impor beras tambahan. Meski tidak disebutkan alasannya secara jelas, kemungkinan impor dilakukan dalam rangka stabilisasi harga.

Sementara ketika dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi menolak berkomentar terhadap kebijakan impor. “Masalah importase beras, sumber info satu pintu di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,” kata Andrianto kepada Katadata, Kamis, 25 April lalu.

Pada impor beras tahap pertama, Indonesia mendatang sebanyak 500 ribu ton beras, dimana untuk transaksi dan pengirimannya dilakukan sebanyak  dua kali. Beras impor tersebut, antara lain didatangkan dari Vietnam sebanyak 141 ribu ton dan 55.600 ton, Thailand 120 ribu ton dan 83.400 ton, India 20 ribu ton dan 30 ribu ton, serta Pakistan 50 ribu ton.

(Baca : Bulog Akan Buka Tender 80 Ribu Ton Beras Impor Besok)

Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud pun enggan mengkonfirmasi. Dia hanya menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan persiapan ketersediaan pangan jelang Lebaran. Setali tiga uang,  Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun hanya menggelengkan kepala ketika ditanya mengenai kebenaran isu tambahan impor beras.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menilai pemerintah masih memerlukan tambahan impor beras sebesar 1 juta ton hingga akhir tahun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Langkah itu ditempuh seiring dengan masih minimnya produksi  beras dan gabah yang tercermin dari tingginya harga.

Dwi menjelaskan, meski panen sudah berlangsung, harga beras di tingkat konsumen masih relatif tinggi. “Sepertinya kita masih harus menambah stok dari luar negeri mencapai 1 juta ton,” katanya kepada Katadata, Selasa, 24 April 2018.