Kunjungi Pabrik di Cina, ESDM Berharap Huayou Tambah Investasi di RI

Mela Syaharani
31 Mei 2024, 16:04
huayou, baterai kendaraan listrik, esdm
Huayou Cobalt
Kunjungan kerja Menteri ESDM ke pabrik Huayou Cobalt di Cina.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan kunjungan pabrik refinery, prekursor dan material katoda Zhejiang Huayou Cobalt Co., (Huayou) di Quzhou, Cina.

Kunjungan ini sejalan dengan upaya pemerintah mempromosikan transisi energi secara aktif, terutama dalam program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

“Kami berharap dengan beberapa proyek yang sudah berjalan saat ini, Huayou akan memanfaatkan dan meningkatkan investasinya di Indonesia,” kata Arifin dalam siaran pers dikutip Jumat (31/5).

Kunjungan ini dilakukan pada 25-26 Mei 2024 didampingi langsung oleh Chairman Huayou, Chen Xuehua. Huayou merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan bahan baterai lithium energi baru dan pendukung bagi rantai hilirisasi industri di Indonesia, termasuk hilirisasi nikel.

“Selain itu, kami juga membuka kesempatan kerja sama di berbagai bidang lainnya, serta akan mendorong kemajuan proyek demi mencapai tujuan bersama,” ujar Arifin.

Arifin juga mengunjungi pabrik motor Qianjiang Motorcycle di Taizhou dan perusahaan Siekon Transmission Technology di Tongxiang. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat potensi kerja sama dalam bidang penelitian yang berfokus pada konversi sepeda motor listrik.

Diskusi yang dilakukan antara Menteri ESDM dan para pimpinan perusahaan asal Cina tersebut disesuaikan dengan kondisi terkini perkembangan industri di Indonesia untuk membuka kesempatan kolaborasi.

Arifin mengapresiasi pengalaman perjalanan di Cina dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan komprehensif mengenai industri energi baru.

“Huayou, Qianjiang Motorcycle, serta Siekon Transmission Technology terbukti berperan baik, bahkan hingga dikenal oleh seluruh pasar di wilayah ASEAN karena mampu membangun rantai industri konversi “BBM ke Listrik” dengan metode yang lebih baik, serta memiliki dampak positif dalam perkembangan usahanya,” ucap Arifin.

Chairman Huayou, Chen Xuehua mengatakan bahwa Huayou menjadi bukti peningkatan kerjasama ekonomi Cina-Indonesia seiring dengan inisiasi Belt and Road Initiative (BRI).

“Melalui proyek ini, kami juga menggabungkan keunggulan teknologi serta sumber daya Indonesia demi memberikan kontribusi pengembangan ekonomi dan sosial di Indonesia,” kata Chen.

Chen menyampaikan, Huayou Cobalt juga bekerja sama dengan LG Chem dalam proyek perusahaan patungan untuk membangun rantai pengolahan prekursor dan material katoda. Pabrik yang akan dibangun di Indonesia ini digunakan untuk proses produksi prekursor dengan dengan kapasitas setara 50.000 ton nikel per tahun.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...