Investor Asing Khawatir Berinvestasi di Tahun Politik

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi proyek infrastruktur.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
25/4/2018, 16.53 WIB

Investor asing memiliki kekhawatiran berinvestasi di Indonesia saat menjelang diselenggarakannya Pilkada serentak dan Pemilihan Presiden 2019. Chairman of Shanghai Geoharbour Construction Group Xu Shilong menyatakan dirinya sering menerima pertanyaan soal keamanan dan risiko berinvestasi di Indonesia di tahun politik.

Xu mengatakan dia berusaha menjelaskan bahwa setiap investasi pasti mengandung risiko, apalagi di bidang infrastruktur. Dia menilai investor memang membutuhkan kepastian berusaha ketika menanamkan modalnya. Stabilitas politik dan kepastian hukum dinilai sebagai aspek penting yang dalam investasi.

“Beberapa tahun ini banyak pengusaha Tiongkok merasa kebijakan Indonesia belum mendukung (dalam berinvestasi), tapi pemerintah Indonesia terus memperbaiki,” kata Xu di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (25/4).

(Baca juga: Hong Kong Jajaki Investasi Infrastruktur Proyek BRI di Indonesia)

Chairman Chinese Chamber of Commerce, Hong Kong (CGCC) Jonathan KS Choi menambahkan, kepastian berinvestasi terlihat dari kejelasan visi pembangunan dan perencanaan strategis pemerintah. Karena setiap investor mempertimbangkan imbal yang akan didapatkan.

“Harus ada pengembalian uang yang terlihat nyata di sini,” kata Choi.

Pemilik CT Corp Chairul Tanjung menyatakan hal yang sama mengenai kekhawatiran investor asing berinvestasi di tahun politik. Chairul bercerita dia kerap mendapatkan pertanyaan dari banyak investor luar negeri mengenai isu politik di Indonesia.

Menurut Chairul, banyak investor saat ini khawatir dengan iklim investasi di Indonesia lantaran masa pendaftaran dan kampanye calon peserta pemilu sudah semakin dekat. Mereka ingin memastikan bahwa investasi yang akan mereka lakukan di Indonesia aman meskipun memasuki tahun politik.

Halaman: