Kunjungi Tiongkok, Luhut Akan Tawarkan Pendanaan Proyek OBOR

ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan berkunjung ke Tiongkok mencari pendanaan tiga proyek OBOR.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
9/4/2018, 10.03 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bakal menawarkan beberapa proyek infrastruktur yang ada di Indonesia kepada Tiongkok. Luhut di antaranya akan menawarkan tiga proyek pemerintah di Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara yang masuk dalam program One Belt One Road (OBOR).

Rencananya Luhut akan berangkat ke Beijing, Tingkok pada Rabu (11/4) untuk menawarkan proyek tersebut. Proyek-proyek yang ditawarkan nantinya akan melalui skema pendanaan alternatif. Skema pendanaan alternatif di antaranya melalui skema pendanaan campuran (blended finance) ataupun kerjasama antara pemerintah dan swasta (public private partnership).

"(Skema pendanaan alternatif) itu sekarang berkembang. Seperti LRT yang di Jakarta tinggal dibiayai pemerintah 25% dari APBN. Sisanya kami peroleh dari market," kata Luhut, pekan lalu.

(Lihat Infografik: Proyek Tiga Provinsi untuk Tiongkok)

OBOR merupakan upaya Tiongkok membangkitkan jalur sutera modern yang mencakup 60 negara yang diperkirakan membutuhkan biaya US$ 300 miliar - US$ 500 miliar. Pemerintah Indonesia menyiapkan sejumlah proyek OBOR - yang dapat terhubung langsung dengan Tiongkok melalui Laut Cina Selatan - dengan perkiraan biaya US$ 201,6 miliar atau sekitar Rp 2.700 triliun.

Proyek yang ditawarkan di Sumatera Utara yakni pembangunan Kuala Tanjung Internasional Hub Port and Industrial Estate dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke. Kemudian pengembangan Kuala Namu International Airport and Aerocity dan Danau Toba MICE dan Pariwisata.

Sedangkan di Kalimantan Utara, proyek yang ditawarkan pengembangan kawasan industri Klaster Smelter Alumina dan Alumunium, Klaster Energi, kawasan industri dan pelabuhan internasional Tanah Kuning. Selain itu pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bulungan.

Terakhir, di kawasan Sulawesi Utara, proyek investasi yang ditawarkan yakni pembangunan Pelabuhan Internasional Bitung, Kawasan Industri Bitung, dan Manado dan Lembe MICE dan sektor pariwisata.

(Baca juga: Tak Mau Utang, Indonesia Incar Dana Investasi Tiongkok US$ 1 Triliun)

Selain menawarkan ke Tiongkok, Luhut membuka peluang proyek-proyek tersebut ditawarkan kepada Amerika, Jepang, India, dan Qatar.

"Qatar sudah investasi di Mandalika, kebetulan saya juga yang ngurus Qatar. Itu investasi sudah masuk US$ 900 juta untuk Accor Hotel di Mandalika," kata Luhut.

Selain penawaran proyek di ketiga lokasi tersebut, Luhut juga akan menawarkan 15 proyek infrastruktur senilai US$ 60 miliar dalam kegiatan International Monetery Fund (IMF) di Washington DC, Amerika Serikat pada 17-18 April 2018. Penawaran proyek ini, lanjutnya, merupakan kelanjutan dari pertemuan di World Economic Forum di Davos pada Januari 2018 lalu.

"Tanggal 18 (April 2018) langsung spesifik proyek mana saja di Indonesia yang para investor itu (ditawarkan) masuk," kata Luhut.