Kejar Pendapatan Dua Kali Lipat, PT PAL Fokus Produksi Kapal Perang

ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Pekerja menyelesaikan pembuatan Kapal Cepat Rudal 60 meter (KCR 60) di Assembly Hall Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia, Ujung Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/2/2017).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
8/2/2018, 10.16 WIB

PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia (Persero) menargetkan penjualan pada 2018 sebesar Rp 2,4 triliun. Target tersebut hampir dua kali lipat atau naik 100% dibandingkan keuntungan penjualan pada 2017 yang sebesar Rp 1,2 triliun.

"Tahun ini targetnya Rp 2,4 triliun karena kami meningkatkan kemampuan," kata Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia (Persero) Turitan Indaryo di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (7/2).

Turitan mengatakan, pihaknya masih akan menggaet pasar dominan dari militer Indonesia. Namun, dia membuka peluang ekspor dilakukan terhadap negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.

Menurut Turitan, tahun ini pihaknya kan berfokus untuk menggarap jenis kapal perang saat ini. Salah satu alasannya, permintaan kapal niaga sedang turun lantaran meningkatnya harga minyak.

Spesifikasi kapal perang PT PAL (Katadata/Cicilia Bintang)

Rencananya, salah satu fokus kapal yang akan digarap PT PAL tahun ini adalah jenis Kapal Cepat Rudal (KCR). Turitan mengatakan, di tahun ini ada empat KCR pesanan TNI AL dan tiga lainnya untuk diekspor.

Selain itu, PT PAL juga membuat tiga kapal selam pesanan TNI AL bekerja sama dengan Korea Selatan. Perakitan ini dilakukan lewat proses alih teknologi dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

(Baca: Baru Diluncurkan, Tank Buatan FNSS Turki-Pindad Dilirik Pasar Global)

Dua kapal selam awal dibangun di Korea Selatan. Sementara, satu kapal akan dirakit PT PAL di Surabaya, Jawa Timur.

"Kapal selam pertama sudah diserahkan dari Korea Selatan. Kedua insya allah Maret tahun ini," kata Turitan.

PT PAL tahun ini juga tengah mengerjakan perakitan kapal Landing Platform Deck (LPD) ketiga pesanan TNI AL. Kapal ini direncanakan untuk selesai dibangun akhir tahun 2018.

"Tapi kami meyakini dengan perbaikan yang kami lakukan bisa selesai lebih cepat," kata dia.