PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) akan ikut menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2018 mendatang. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo.
Ananta menargetkan paling tidak Rp 3 triliun akan disalurkan untuk FLPP. Penyaluran kredit rumah bersubsidi ini akan dilakukan melalui bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) yang tahun depan juga akan menyalurkan kredit sebesar Rp 4,1 triliun.
"Kami mulai 2018 akan mulai fokus di FLPP dulu," katanya, usai acara Outlook Pembiayaan Perumahan 2018 di Jakarta, Rabu (20/12).
(Baca juga: Tabungan Perumahan Rakyat Ditargetkan Mulai Efektif April 2018)
Ananta mengatakan, dana Rp 3 triliun ini akan berasal dari Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 1 triliun. Dari dana tersebut, perseroan akan melebarkan kapasitas pendanaan dengan mencari pembiayaan dari pasar keuangan sebesar Rp 2 triliun.
Selain FLPP, SMF nantinya juga akan melirik pembiayaan perumahan lainnya seperti Subsidi Selisih Bunga (SSB). "Rencananya masuk di FLPP dan SSB," ujarnya.
Sedangkan Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lana Winayanti menargetkan jumlah bantuan pembiayaan perumahan pada masyarakat akan naik pada tahun 2018 mendatang.
Total bantuan pembiayaan perumahan mencapai 611.500 unit tempat tinggal atau naik dari tahun ini yang hanya 321 ribu unit. Lana merinci, bantuan yang disasar terdiri dari 42 ribu unit melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga sebesar 225 ribu unit, serta Bantuan Uang Muka sebesar 344.500 unit.
(Baca juga: Januari 2018, Kementerian PUPR Mulai Proyek Irigasi Padat Karya)
"Pada tahun depan, akan ada pula Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) siap beroperasi." kata Lana.