Sulit Serap Gabah, Bulog Tingkatkan Bisnis Beras Premium

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Michael Reily
27/11/2017, 17.49 WIB

Rendahnya penyerapan gabah dan beras ini akan berdampak pada bisnis dan kinerja keuangan Bulog tahun ini. Makanya, agar bisnisnya bisa berjalan dan lebih menguntungkan, Bulog akan menggenjot produksi beras premium hingga 100 ribu ton pada akhir tahun.

(Baca: Indonesia Bidik Ekspor 150 Ribu Ton Beras ke Malaysia Tahun Depan)

Selain fokus meningkatkan produksi beras premium, Bulog juga berencana untuk mengganti Beras Sejahtera (Rastra) dengan beras komersial. Alasannya, sistem distribusi beras bantuan Rastra kepada masyarakat sudah diganti dengan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Targetnya produksi beras komersial ini sebesar 700 ribu ton tahun depan.

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan peran pengusaha retail modern dan pedagang pasar harus didorong untuk menjalankan program BPNT. Sebab, perhitungannya, bakal ada tambahan sebanyak 15,5 juta rumah tangga yang selama ini mendapatkan bantuan langsung berpindah untuk belanja ke pasar.

“Inilah yang harus kami dorong agar tidak terjadi ketidakseimbangan di pasar,” kata Djarot. (Baca: Peretail Modern akan Jual Beras, Minyak Goreng, Daging, Gula Bulog)

Halaman: