PT Nusantara Infrastructure Tbk (Nusantara Infrastructure) akan berfokus untuk memacu bisnis jalan tol. Hal ini seiring resminya akuisisi saham perusahaan tersebut oleh perusahaan tol asal Filipina yakni Metro Pacific Tollways Indonesia.
“Ini merupakan bagian kami sebagai pihak swasta untuk turut serta berkontribusi dalam mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia, tanpa menggunakan APBN," kata Chief Executive Officer Nusantara Infrastructure Ramdani Basri di Jakarta Convention Center, Rabu (8/11).
Apalagi menurut Ramdani, saat ini ada gap kebutuhan pembiayaan infrastruktur yang perlu diisi oleh investor swasta. Dia mengestimasikan jumlah kebutuhan dana yang belum terpenuhi untuk membangun infrastruktur mencapai Rp 4.000 triliun.
(Baca juga: Pendanaan Infrastruktur Non-APBN 2018 Ditargetkan Rp 40,5 Triliun)
Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTI) telah membeli 6,6 miliar lembar saham senilai US$ 132 juta. Jumlah itu setara dengan 43,3% dari seluruh saham Nusantara Infrastructure dari PT Matahari Kapital Indonesia. Meski demikian perusahaan tersebut juga berafiliasi dengan Grup Salim.
Apabila dirunut, MPTI merupakan anak Metro Pacific Investment Corporation (MPIC) yang juga anak usaha Metro Pacific Holdings. Sedangkan Metro Pacific Holdings tercatat sebagai anak First Pacific Holdings dengan Chairman Anthoni Salim.
Sementara Chief Operating Officer Nusantara yakni Danni Hasan yang menyebut perseroan telah puasa cukup lama di proyek tol. Sejak 2008, Nusantara lebih banyak menggarap pembangunan 1.400-an menara telekomunikasi.
Untuk menandai kembalinya ke proyek tol, Nusantara akan membangun jalan tol layang AP Pettarani di Makassar. Dalam proyek ini, Nusantara bekerja sama dengan Bosowa. "Tahun ini kami akan bangun," katanya.
(Baca juga: Taiwan Siap Investasi Rp 44,6 Triliun untuk Infrastruktur ASEAN)
General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawaty mengatakan akuisisi ini menandakan inovasi Nusnatara Infrastructure dipercaya oleh investor, khususya asing. Hal ini tentunya dapat memperkuat keuangan perusahaan ke depan. "Terutama untuk berekspansi secara bisnis," katanya.
Sebelumnya Nusantara Infrastructure sempat menggandeng Jexway yang merupakan operator jalan tol di Jepang. Oleh sebab itu Deden menganggap hal ini merupakan bentuk kepercayaan lainnya dari perusahaan asing.
(Baca juga: Kalau Berpikir Politik, Tidak Perlu Masuk ke Infrastruktur)