Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perajin kriya atau barang-barang hasil keterampilan tangan, untuk bekerja sama membentuk kelompok besar dalam berproduksi. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan skala ekonomi bisnis kerajinan tersebut tambah besar, sehingga dapat menghemat biaya produksi.
Beberapa hal lain yang disarankan oleh Jokowi adalah menyewa tempat produksi atau kantor bersama dengan para perajin lainnya. Para perajin muda dapat bekerjasama dengan memanfaatkan tempat bekerja seperti model co-working space untuk menghemat biaya sewa.
"Jadi, (perlu) bangun kelompok besar. Karena ini potensi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk maju," kata Jokowi dalam peresmian pembukaan Kriyanusa di Jakarta, Rabu (27/9).
(Baca: Pacu Ekspor, Pemerintah Naikkan Pembiayaan UKM Hingga 52 Persen)
Presiden juga menekankan pentingnya modernisasi dalam proses produksi dan pemasaran para perajin kriya Tanah Air. Dalam hal pemasaran, Jokowi juga meminta para perajin memanfaatkan betul media sosial dan instrumen digital lainnya.
Strategi pemasaran seperti penting untuk memberitahukan kepada semua orang mengenai produk kriya para perajin lokal. Apalagi, sebenarnya produk kerajinan asal Indonesia memiliki kualitas yang cukup baik. Hanya pemasarannya saja yang menurut Jokowi, perlu diperbaiki. "Warna, kemasan, produk, (kerajinan) punya kita itu bagus," ujarnya.
(Baca: Deretan Usaha Kecil yang Inovatif dan Berdaya Saing)
Menurut Jokowi, selama ini kerajinan asal Indonesia sangat diminati oleh pembeli dan wisatawan baik asing maupun lokal. Bahkan, kerajinan berskala internasional kerap kali mengadaptasi model dari yang telah diproduksi oleh industri kriya di Indonesia.
"Ada 714 suku, kekayaan alam, itu semua bisa menjadi sumber inspirasi kita," kata Jokowi.