Barter Sukhoi Dongkrak Ekspor ke Rusia Hingga US$ 570 Juta

Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi berada di kokpit jet tempur Sukhoi Su-27/30 di Natuna.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
22/8/2017, 19.30 WIB

(Baca juga: Mendag: MoU Barter Sukhoi dengan Hasil Kebun Indonesia Telah Diteken)

Dia juga menjelaskan pembahasan bakal dilakukan karena pihak Rostec bakal datang bulan depan. Kemudian, penandatanganan nota kesepahaman untuk pelaksanaan imbal beli segera dilakukan.

"BUMN kami tetapkan sebagai koordinator yaitu PPI," ucap Enggar.

PPI bakal menjadi koordinator pelaksanaan skema imbal beli yang akan berjalan selama dua tahun. Sehingga proses pengadaan akan dilakukan secara bertahap sesuai kesepakatan. Pengadaan komoditas pemenuhan imbal beli, sambungnya, juga bakal melibatkan pihak swasta.

(Baca: Kemendag Minta Kejaksaan Kawal Barter Sukhoi dengan Karet)

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga menyatakan tidak masalah menunggu selama dua tahun untuk bisa menggunakan keseluruhan 11 Su-35. Sebab, Angkatan Udara (AU) akan tetap mendapatkan pesawat dengan kualitas yang baru.

Dia juga menjelaskan bahwa pengadaan alat pertahanan keamanan ini mampu memberikan nilai ekspor bagi Indonesia, tidak hanya nilai impor. "Imbal dagang 50 persen bantu ekspor ke luar, bukan impor saja," jelas Ryamizard.

Halaman:
Reporter: Michael Reily