Pemerintah menggelar pasar murah di 395 lokasi di 34 provinsi menjelang lebaran tahun ini. Di setiap lokasi, disediakan 500 paket bapok yang dijual setengah harga bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Di beberapa wilayah, Pemerintah Daerah untuk melaksanakan kegiatan pasar murah yang dibiayai baik melalui dana dekonsentrasi maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing.
Salah satu lokasi penyelenggaraan pasar murah Ramadan ada di lapangan parkir Kementerian Perdagangan. Pada 2016, total transaksi Pasar Murah di Kementerian Perdagangan mencapai Rp 1,12 miliar dan total pengunjung sebanyak 1000 orang dalam 10 hari.
(Baca juga: KPPU Taksir Pelaku Kartel Bawang Putih Raup Untung Rp 12 Triliun)
“Melalui pasar murah ini, maka diharapkan barang kebutuhan pokok dengan harga murah dapat diakses lebih banyak oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, pada pembukaan pasar murah di kantornya, Rabu (7/6).
Pasar murah yang digelar Kementerian Perdagangan berlangsung selama 10 hari kerja pada 7-20 Juni 2017. Kegiatan ini didukung oleh Perum Bulog, Koperasi Mina Utama Kementerian Kelautan, Agro Boga Utama, Artha Graha Peduli, PD Dharma Jaya, Hypermart, Alfamart, Indomaret, Sinar Sosro dan PT Monde.
Terdapat 60 stan yang menyediakan barang pokok, meliputi beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, daging beku, telur ayam, daging ayam, hortikultura, ikan dan produk olahannya, makanan ringan, hingga aneka kebutuhan sehari-hari lainnya. Barang-barang tersebut dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
(Baca juga: Mendag Jamin Bawang Putih Terkendali, Harga di Jakarta Malah Naik)
Bawang putih misalnya, dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram. Padahal, belakangan ini harga bawang selalu berada pada level Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.
Enggar menegaskan Kemendag akan terus melakukan langkah-langkah pengamanan pasokan dan lonjakan harga, yang umumnya terjadi menjelang puasa dan Lebaran.
“Salah satunya melalui koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk terus melakukan pemantauan harga secara langsung utamanya barang kebutuhan pokok,” ujar Enggar.