Tak Sesuai Target, Daging Kerbau Bulog Dijual Rp 100 Ribu di Pasar

Arief Kamaludin|KATADATA
Daging beku yang diimpor Bulog seharusnya dijual seharga Rp 80 ribu per kilogram.
Penulis: Pingit Aria
30/5/2017, 12.30 WIB

Alasan-alasan tersebut tak bisa diterima oleh Bulog. Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Bulog, Karyawan Gunarso menyatakan bahwa perusahaannya masih menjual daging kerbau di kisaran Rp 60 ribu per kilogram pada distributor.

(Baca juga: Program Bantuan Pangan Non Tunai Dinilai Lemahkan Peran Bulog)

Artinya, baik distributor maupun pedagang masih bisa mendapat untung jika harga daging kerbau itu dipatok Rp 80 ribu per kilogram di tingkat eceran. “Kami sudah memberikan ruang yang cukup besar (untuk mengambil keuntungan), jadi tidak ada alasan menjual di atas ketentuan,” ujarnya.

Ia pun menyayangkan langkah pedagang yang menaikkan harga. Menurutnya, pemerintah mengimpor daging kerbau dengan harga rendah sebagai alternatif daging sapi yang harganya mencapai Rp 120 ribu per kilogram.

Selain imbauan langsung Presiden Joko Widodo, harga eceran daging sebesar Rp 80 ribu per kilogram juga ditetapkan melalui surat edaran Menteri Perdagangan. Karenanya, Bulog tidak berwenang untuk langsung menindak pedagang nakal. “Mungkin akan ditindak Kementerian Perdagangan atau Satgas Pangan,” ujarnya.

(Baca juga: Bentuk Satgas, Polisi Ikut Awasi Harga Pangan Saat Ramadan)

Hingga 26 Mei 2017, stok daging kerbau Bulog masih 35,37 ribu ton. Selain itu, Bulog juga sudah mengantongi izin impor 51,28 ribu ton hingga 31 Desember 2017. “Ini standby impor yang bisa direalisasikan sewaktu-waktu, jadi stok tidak akan kekurangan,” kata Karyawan.

Halaman: